Cara kerja sinar ultraviolet membasmi virus di kabin mobil versi Jaguar Land Rover. (Dok. Jaguar Land Rover)
LENSAPANDAWA.COM –
Penggunaan sinar ultraviolet untuk menyinari kabin mobil agar membunuh virus kini dikembangkan beberapa produsen otomotif dunia. Teknologi ini dikembangkan di tengah situasi pandemi virus corona (Covid-19) yang tak kunjung usai.
UVC merupakan salah satu dari tiga jenis sinar UV yang berasal dari matahari, selain UVA dan UVB. UVC memiliki panjang gelombang radiasi antara 200 – 290 nm, lebih pendek dari UVA dan UVB.
Berdasarkan informasi dari medicinenet.com, UVC merupakan jenis sinar ultraviolet paling berbahaya untuk manusia. Namun sinar jenis ini tidak mencapai permukaan bumi sebab mampu disaring oleh lapizan ozon di angkasa.
Walau berbahaya UVC telah digunakan oleh industri kesehatan selama lebih dari 70 tahun. Salah satunya UVC dipakai sebagai metode dinsinfeksi Ultraviolet germicidal irradiation (UVGI).
Grup otomotif asal Inggris, Jaguar Land Rover (JLR), menjelaskan pada Maret lalu sedang mengembangkan UVC dari industri medis untuk membunuh bakteri dan virus berbahaya, yang dikenal sebagai patogen, di kabin mobil.
JLR memaparkan menyinari patogen dengan UVC yang sudah terintegrasi dengan sistem AS bisa menghancurkan struktur DNA kemudian menetralkannya. Lantas udara bersih akan dikeluarkan ventilasi AC ke kabin.
Cara kerja UVC seperti itu juga disebut bisa membasmi bakteri antibiotik (superbugs) yang telah tahan pada obat-obatan.
“Uji coba medis baru-baru ini menunjukkan penggunaan UVC bisa menjadi lebih efektif karena terbukti memotong transmisi empat superbug hingga 30 persen. Para peneliti fokus pada empat organisme resisten obat: MRSA, vancomycin-resistant enterococci (VRE), C. difficile, dan Acinetobacte,” tulis JLR dalam keterangan resminya.
Selain JLR, produsen asal Korea Selatan, Hyundai Motor Group, juga sedang mengembangkan kemampuan sinar ultraviolet untuk melawan secara spesifik virus corona (SARS-CoV-2). Namun beda dari JLR, Hyundai bakal mengemasnya pada lampu kabin.
“Hyundai berencana mengembangkan sinar interior kabin yang juga mengandung fitur sterilisasi,” tulis Hyundai.
Komponen yang dirasa ideal menghasilkan sinar ultraviolet adalah lampu di plafon kabin sebab dikatakan mampu menyinari jok, lantai, dasbor, dan setir secara bersamaan. Selain melakukan disinfeksi pada permukaan, cara itu juga dianggap bisa membasmi patogen yang berterbangan di udara.
Hyundai tidak menjelaskan teknologi yang dipakai adalah UVC.
Menurut Autoblog, praktek menggunakan sinar ultraviolet untuk membunuh patogen telah dilakukan setidaknya sejak era 1930-an. Saat ini sinar ultraviolet dipakai untuk disinfeksi permukaan di terowongan kereta bawah tanah, ruang operasi, dan berbagai area publik.
Penggunaan sinar ultraviolet untuk kendaraan telah ditanggapi serius oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kemenhub menyatakan bakal membuat regulasi terkait kewajiban kendaraan umum memasang lampu sinar ultraviolet untuk mencegah penularan Covid-19 sebagai bagian dari new normal.
(fea/fea)