Cara Pembuatan Peta di Waze

0
328
Cara Pembuatan Peta di WazeFoto: Waze

LENSAPANDAWA.COM – Selain Google Maps, pengendara juga bisa menggunakan aplikasi navigasi lain yaitu Waze untuk mempermudah perjalanan melalui telepon genggam.

Peta di Waze dibangun oleh tim dinamakan Waze Map Editor yang terbentuk sejak 2014 dan resmi terdaftar di www.waze.com/editor.

Ketua Waze Map Editor Indonesia Christian Iskandar saat ditemui di Jakarta, Rabu (25/9), mengatakan tugas tim meningkatkan kinerja Waze, meng-update peta, hingga membuat peta pada kawasan yang belum pernah dijamah sampai mengedit peta di Waze.

Menurut Christian ada 30 ribu sukarelawan yang menjadi editor peta tersebar di dunia, sementara di Indonesia ada 500 orang. Christian menjelaskan dari 500 orang, sukarelawan yang aktif saat ini sekitar 200 orang. Editor-editor peta ini berasal dari berbagai lapisan masyarakat.

“Ya mungkin hobi, walau hobinya seperti ini. Ada yang dokter, ada juga pilot, pengusaha juga banyak yang menjadi anggota komunitas. Ini memang tidak dibayar, tapi yang dikerjakan ada impact untuk orang di jalanan,” tutur Christian.

Membuat peta di Waze ibarat ‘menggambar’. Para editor punya akses mengedit dan memasukkan informasi penting yang dibutuhkan pengendara melalui website resmi Waze.

Sementara proses editing dilakukan menggunakan komputer, namun tidak perlu spesifikasi yang terlalu canggih. Satu per satu ruas jalan kemudian diedit, lalu diberi keterangan oleh editor peta dengan basis dari Google View.

“Satu ruas itu dibuat sendiri-sendiri. Mengikuti peta, basic-nya google view. Maka setiap jalan pasti ada tulisan created by,” ujarnya.

Setelah selesai untuk satu kawasan, editor peta akan mengunci. Ada tingkatan atau level penguncian dari editor, mulai satu sampai level tertinggi yaitu enam. Untuk level teratas berati hanya editor yang bersangkutan bisa membukanya. Ini untuk menghindari kesalahan atau tangan jahil.

Sementara jika dikunci oleh pengguna level 1, maka yang bisa memberikan approval adalah pengguna level sama atau lebih tinggi. Setiap perubahan dilakukan editor ada syaratnya, yakni yang bersangkutan terlebih dahulu harus pernah singgah di daerah tersebut.

“Untuk menjaga agar peta itu terjaga. Jangan sampai ada yang masuk di-delete. Jadi log tinggi untuk yang sudah sempurna,” kata Christian.

Setiap editor melakukan pembaruan jalan akan mendapatkan poin. Poin tersebut digunakan sebagai parameter level editor. Semakin tinggi poinnya, potensi meningkatkan level editor peta.

Menurut dia proses menghasilkan peta sangat detail mulai dari nama jalan, penempatan bangunan disertai namanya, peraturan lalu lintas setempat misalnya pada jalur itu hanya satu arah atau tidak, jalan buntu hingga posisi portal.

“Seperti misalnya jam sekian jalan itu sudah diportal, pengendara pasti susah keluarnya padahal sudah ikuti panduan Waze. Nah update tentang jalan itu yang mengedit kami anggota komunitas,” ujar dia.

Untuk finalisasi atau tahap pengecekan bukan menjadi urusan pihak Waze, melainkan tugas sesama tim.

“Misalnya di Senayan, kalau mereka lagi on itu satu hari selesai. Tapi harus teliti seperti apa ini satu atau dua arah. Misal jam forbidden-nya bagaimana. Kami bisa lakukan,” ucap Christian meyakini.

Saat memperbarui atau mengedit setiap jalan di aplikasi dibutuhkan kejelian dari setiap editor untuk menekan kesalahan. Karena itu kecepatan bukan poin utama dalam pengerjaan peta.

“Misalnya ada lima mini market di satu jalan. Yang kami masukan hanya dua saja, itu mini market yang lengkap seperti dia punya ATM atau apalah. Jadi tidak sembarangan. Jadi bisa dibilang semua daerah Indonesia sudah terjamah, tapi kalau lengkap belum tahu, semua itu pasti ada kekurangannya,” tutupnya.

Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here