Carlos Ghosn saat konferensi pers di Libanon pada Rabu (8/1). (AP Photo/Maya Alleruzzo)
LENSAPANDAWA.COM – Mantan bos Nissan yang sekarang statusnya buronan interpol, Carlos Ghosn, menuduh Nissan dan jaksa penuntut di Jepang telah berkomplot menyerang dia. Hal itu diungkap Ghosn saat menggelar konferensi pers di Libanon pada Rabu (9/1) setelah melarikan diri dari Jepang pada akhir Desember.
“Kolusi antara Nissan dan jaksa penuntut ada di mana-mana,” ucap Ghosn di hadapan kerumunan besar jurnalis saat konferensi pers seperti diberitakan AFP.
“Tidak ada cara saya akan diperlakukan adil … ini bukan soal keadilan. Saya merasa saya disandera negara yang saya layani selama 17 tahun,” kata dia.
Ghosn menuduh Nissan dan jaksa penuntut ‘secara sistematis membocorkan informasi palsu’ dan ‘sengaja menunda’ fakta-fakta yang terkait dengan kasus ini.
Ghosn juga merasa telah ‘diduga bersalah di mata dunia dan menjadi subjek pada sistem yang objektifnya hanya memaksa pengakuan, mengamankan permintaan bersalah”.
Ghosn telah ditahan di Jepang sejak November 2018 karena dugaan melakukan pelanggaran finansial oleh Nissan. Dia sempat mendapatkan bebas dengan jaminan oleh pengadilan Jepang namun kemudian ditangkap lagi karena ada pelaporan dakwaan kedua.
Ghosn akhirnya mendapatkan bebas dengan jaminan yang kedua, namun pada masa ini dia memutuskan melarikan diri ke Libanon. Ghosn seharusnya menjalani masa peradilan pada April 2020.
Sistem hukum di Jepang membuat terdakwa bisa ditahan berulang-ulang karena dakwaan yang berbeda, dalam jangka waktu yang lama.
Ghosn mengatakan ‘tidak punya pilihan’ selain melarikan diri. Dia juga bilang pengacaranya di Jepang mengatakan proses pengadilannya bisa mencapai lima tahun sampai mendapatkan vonis.
Ghosn bilang dia memutuskan melarikan diri ‘ketika saya kehilangan semua harapan pada pengadilan yang adil dan waktu saya menyadari peradilan konstan ditunda”.
“Saya tidak bersalah pada semua tuduhan … Saya meninggalkan Jepang karena saya mau keadilan,” ujar dia.
Jaksa penuntut Jepang segera menyerang balik pernyataan Ghosn dengan mengatakan dalam pernyataan resmi, “Tuduhan Ghosn mengabaikan perilakunya sendiri, dan kritik sepihak terhadap sistem peradilan Jepang benar-benar tidak bisa diterima.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.