Toyota Corolla Altis. (Foto: CNN Indonesia/Rayhand Purnama Karim JP)
LENSAPANDAWA.COM –
Pasar mobil hybrid di Indonesia tidak seburuk mobil konvensional kala pandemi Covid-19. Hal itu dirasakan Toyota-Astra Motor (TAM) selaku pemegang merek Toyota di Tanah Air.
Penjualan mobil dengan dua mesin penggerak Toyota Indonesia kala pandemi tidak turun drastis. TAM meniagakan sejumlah mobil hybrid yakni Prius, Camry, C-HR, Corolla Altis, dan Alphard.
“Good news dari kacamata hybrid atau electrification,” kata Direktur Penjualan TAM Anton Jimmi melalui pesan singkat, Rabu (24/6).
Menurut Anton penjualan mobil hybrid Toyota cukup baik berdasarkan rata-rata penjualan mobil hibrida Toyota selama tiga bulan terakhir.
Anton bilang penjualan retail mobil hybrid Toyota hanya turun menjadi 42 unit per bulan, dari sebelumnya 47 unit per bulan.
“Jadi dari rata-rata penurunan memang tidak terlalu jauh,” ucap Anton.
Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) wholesales (penjualan dari pabrik ke dealer) Prius periode Januari-Mei 2020 berjumlah 10 unit.
Kemudian Camry angkanya mencapai 76 unit, selanjutnya CHR sebesar 46 unit, lalu Corolla Altis hybrid 18 unit, sementara Alphard hybrid tidak terjual satu unit pun.
Di samping itu penjualan model hybrid lain dari merek Mitsubishi, yaitu Outlander PHEV sejak awal tahun ini hanya berjumlah lima unit.
Anton menduga penjualan mobil hybrid Toyota tidak anjlok sebab daya beli konsumen di segmennya cukup kuat. Sementara konsumen dinilai sudah teredukasi soal kendaraan ramah lingkungan.
“Untuk harga sekarang sudah masuk ke segmen yang lebih terjangkau atau Rp500 jutaan seperti CHR dan Corolla,” tutup Anton.
(ryh/mik)