Ilustrasi penjualan sepeda motor. CNN Indonesia/Safir Makki)
LENSAPANDAWA.COM – Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memperkirakan data retail atau penjualan roda dua yang dilakukan dealer ke konsumen pada April anjlok 80 persen.
Sekretaris Jenderal AISI Hari Budiarto mengatakan penurunan tajam itu disebabkan meluasnya wabah virus corona (Covid-19) dan persentase itu dibandingkan dengan April 2019.
Hari menjelaskan AISI tidak lagi mengumpulkan data ritel dari kelima anggotanya yakni Astra Honda Motor, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Suzuki Indomobil Sales, Kawasaki Motor Indonesia, dan TVS Motor Company Indonesia. Namun demikian rupa retail bisa diprediksi.
“Tapi angka retail yang detailnya kami memang sudah tidak kumpulkan, tapi penurunan pasti lebih parah. Ya kira-kira turun segitu [80 persen],” kata Hari melalui telepon, Rabu (13/5).
Hari menyebut penjualan motor anjlok karena permintaan menurun. Masyarakat saat ini sedang fokus memenuhi kebutuhan pokok dan menyampingkan pembelian barang sekunder seperti motor.
“Ekonomi terdampak ya di sini. Mereka pasti memilah pengeluaran ya untuk kebutuhan pokok saja,” kata dia.
Kemudian ia melihat saat ini banyak perusahaan pembiayaan atau leasing yang ‘menyerah’. Walaupun ada yang tetap mengeluarkan layanan keuangan, dia bilang menerapkan seleksi ketat pada konsumen.
“Leasing saja sudah sangat selektif, dan banyak juga yang menyerah karena sekarang kredit macet risikonya,” ucap Hari
Jualan dari Pabrik ke Dealer
Pada sisi lain, Hari mengatakan penjualan wholesales (dari produsen ke dealer) yang tercatat mengalami penurunan signifikan. Wholesales April dikatakan jatuh 60 persen ketimbang Maret dan mengalami persentase penurunan yang sama dibanding Maret.
Pada April 2019 wholesales para anggota AISI berjumlah 598.372 unit, sedangkan Maret 561.739 unit.
“Ya jeblok juga dibandingkan Maret. Tapi memang data masih ada yang kurang, tapi bisa kami prediksi penurunan yang wholesales segitu,” kata dia.
Hari mengatakan wholesales April terbilang tinggi sebab masing-masing pabrikan sebagian besar masih berupaya melakukan distribusi unit ke dealer.
“Jadi sebetulnya imbas segitu [turun 60 persen] karena ada kewajiban ngirim di awal April atas permintaan,” ungkap dia.
Terkait ekspor, Hari mengatakan kondisinya serupa dengan penjualan retail, yaitu anjlok sekitar 80 persen. Mengutip data AISI ekspor pada Maret sebanyak 59.136 unit, sedangkan April 2019 mencapai 52.397 unit.
“Ekspor ini kan karena banyak negara tujuan lockdown akibat corona. Jadi Maret masih bagus, Nah April ini ya hampir tidak ada pengiriman,” ucap Hari. (ryh/fea)