Petugas gabungan menangani pohon tumbang di Jalan Raya Patikraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (14/11/2019) siang, yang mengakibatkan kemacetan arus kendaraan di jalur utama Purwokerto menuju Cilacap maupun Bandung. Pohon tersebut tumbang saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang. (FOTO ANTARA/Sumarwoto)
LENSAPANDAWA.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga di wilayah Jawa Tengah bagian selatan, khususnya Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.
"Cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi pada masa transisi seperti sekarang ini," kata Analis Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan di Cilacap, Jumat.
Menurut dia, bencana angin kencang yang terjadi di sejumlah wilayah Jateng selatan pada Kamis (14/11) merupakan salah satu kejadian yang disebabkan oleh cuaca ekstrem tersebut.
Kendati demikian, dia belum bisa memastikan apakah kejadian tersebut disebabkan oleh angin puting beliung ataukah downburst meskipun keduanya sama-sama dipicu oleh awan Cumulonimbus (CB).
"Kalau angin puting beliung berpusing memutar. Kalau downburst angin kencang yang turun dari awan CB ke bawah dan menuju ke segala arah," katanya.
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dipicu oleh awan CB.
"Tandanya ketika pagi hingga siang hari panas terik. Lalu pada siang hari atau menjelang sore muncul awan CB yang hitam dan gelap," katanya.
Rendi Krisnawan mengatakan angin puting beliung memiliki karakteristik berupa durasi yang singkat atau sekitar 10 menit, sangat lokal dengan luasan berkisar 5-10 kolometer sehingga sulit diprediksi.
Selain itu, kata dia, angin puting beliung kecil kemungkinan terjadi kembali di tempat yang sama.
Sebelumnya hujan lebat disertai angin kencang terjadi di sejumlah wilayah Jateng selatan pada Kamis (14/11) siang, bahkan mengakibatkan pohon tumbang di beberapa wilayah Kabupaten Banyumas.
Selain itu, atap sejumlah rumah warga Desa Linggasari, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, juga diporakporandakan oleh angin kencang.
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.