Ilustrasi Daihatsu dan Toyota tutup pabrik. (Foto: Dok. Daihatsu)
LENSAPANDAWA.COM – Daihatsu Indonesia memutuskan menutup kegiatan produksi sementara pabriknya di Jakarta mulai 10-17 April merespons penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta. Selain itu produsen juga akan menutup semua dealer dan bengkel resmi di Jakarta mulai besok sampai 24 April 2020.
Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra mengatakan keputusan ini juga sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap kesehatan dan keselamatan karyawan serta stakeholders lain.
Sesuai dengan kebijakan pemerintah, kata Amelia Daihatsu juga menekankan kepada karyawannya untuk tetap tinggal di rumah demi menghindari risiko terinfeksi wabah corona.
“Upaya pemerintah melawan penyebaran wabah Covid-19 patut didukung semua pihak,” kata Amelia melalui keterangan tertulisnya, dikutip Kamis (9/4).
Sebelum ADM, Honda dan Suzuki telah mengumumkan menutup pabrik untuk kala pandemi Corona SARS-CoV-2.
Amelia mengatakan pihaknya akan kembali membuka fasilitas produksi, namun disesuaikan dengan kondisi di lapangan agar tetap bisa memenuhi kebutuhan konsumen, terutama ekspor.
Amelia menambahkan Daihatsu mengapresiasi seluruh elemen yang terlibat dalam peperangan melawan Covid-19 di Indonesia.
“Daihatsu berkomitmen bersama pemerintah memenangkan perang ini. Kami harap seluruh masyarakat Indonesia dapat segera beraktivitas normal kembali”, ujar Amelia.
Sebelumnya Daihatsu memberlakukan Work From Home (WFH) untuk sebagian manajemen kantornya. Selain itu perusahaan juga sudah mengurangi produksi, menjadi dua hari sekali dengan jam kerja satu shift.
Toyota Juga Tutup Pabrik Imbas Corona
Senada, Toyota Indonesia sudah membuat keputusan dengan menghentikan produksi sementara di pabrik Sunter dan Karawang seiring penerapan PSBB di Jakarta. Kegiatan produksi di pabrik Toyota berhenti mulai 13 April sampai 17 April 2020. Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan keputusan itu sudah mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk menyesuaikan penerapan PSBB dan keselamatan serta kesehatan pegawainya di tengah pandemi wabah corona (Covid-19). ”Selanjutnya, sambil berjalan, kami akan terus memantau perkembangan situasi termasuk kemungkinan untuk segera kembali melakukan aktivitas produksi ketika ada pembaruan tentang kondisi pasokan dan permintaan pelanggan,” kata Bob melalui keterangan tertulisnya, Kamis (9/4). Bob mengatakan beberapa aktivitas Toyota yaitu ekspor, impor, serta logistik akan tetap berjalan. Namun, semua bakal berada di bawah pengawasan pembatasan sosial, keamanan, dan kesehatan yang ketat.
Selain itu ia menambahkan Toyota memastikan pelaksanaan seluruh aktivitas perusahaan selama pemberlakuan PSBB akan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pabrik Toyota di Karawang diketahui punya kapasitas 250 ribu per tahun, namun tingkat utilitas pada saat ini 150 ribu unit per tahun. Pabrik ini masih memproduksi Yaris, Vios, Sienta, Innova, dan Fortuner. Kapasitas pabrik Karawang dikatakan sudah 100 persen, sementara pabrik di Sunter, Jakarta yang memproduksi mesin dan stamping parts disebut masih rendah utilisasinya. ”Kami selalu memastikan bahwa semua kegiatan penyesuaian aktivitas di TMMIN selalu mendapatkan persetujuan dari otoritas nasional dan lokal,” ujar Bob. Semua Dealer Jakarta Tutup Sementara itu Direktur Marketing Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi mengatakan pihaknya bakal menutup seluruh dealer dan bengkel resmi di Jakarta lantaran PSBB. Durasi penutupan dealer menyesuaikan masa penerapan PSBB yakni 14 hari. ”Iya sesuai arahan saja, jadi kami ikut aturan PSBB,” kata Anton.
(ryh/mik)