Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Pio L Nainggolan (ANTARA/Evarianus Supar)
LENSAPANDAWA.COM – Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Pio L Nainggolan kembali mengimbau warga pendulang emas tradisional di Kali Kabur area PT Freeport Indonesia segera meninggalkan lokasi pendulangan lantaran kawasan itu sudah dimasuki oleh kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB).
"Sudah kesekian kalinya kami mengimbau warga pendulang yang ada di area PT Freeport Indonesia agar segera ke luar dari lokasi-lokasi pendulangan. Ini demi keamanan dan kenyamanan mereka sendiri. Sebab tidak dibantah lagi sekarang ini kelompok separatis itu sudah membaur dengan para pendulang di area PT Freeport Indonesia," kata Letkol Nainggolan di Timika, Jumat.
Dandim mengatakan sesuai laporan yang diterima diperkirakan jumlah pendulang emas tradisional yang mengais butiran emas dari pasir sisa tambang (sirsat) atau tailing PT Freeport Indonesia yang dialirkan melalui Kali Kabur menuju dataran rendah Mimika mencapai sekitar 16 ribu orang.
"Laporan yang kami terima dari organisasi pendulang, ada sekitar 16 ribu orang yang sekarang berprofesi sebagai pendulang mulai dari kawasan dataran tinggi sampai ke kawasan dataran rendah Mimika," jelasnya.
Kodim 1710 Mimika bersama aparat kepolisian setempat telah melakukan koordinasi dengan organisasi pendulang dan paguyuban-paguyuban di Timika dimana warganya mayoritas berprofesi sebagai pendulang agar ikut mengingatkan warga mereka agar segera meninggalkan lokasi pendulang secepat mungkin.
Namun hingga kini kawasan Kali Kabur terutama di wilayah dataran rendah Mimika masih banyak dipenuhi oleh para pendulang yang memang menggantungkan nasib keluarganya dari usaha mengais butiran emas tersebut.
Dandim tidak sependapat dengan para pendulang untuk membatasi waktu kegiatan pendulangan yaitu dari pagi hingga petang hari, sementara pada malam hari mereka turun kembali ke Timika.
"Saya kira itu bukan solusi yang baik. Solusi terbaik, segera tinggalkan lokasi pendulangan untuk menghindari terjadi hal-hal yang tidak kita kehendaki bersama. Semua harus belajar dari kasus-kasus yang terjadi di pedalaman seperti di Ilaga, Nduga dan lain-lain dimana warga sipil menjadi korban kekerasan kelompok separatis ini," ujar Letkol Nainggolan.
Secara umum situasi kamtibmas di Mimika, demikian Dandim, masih kondusif dimana aktivitas warga, roda perekonomian maupun pemerintahan berjalan normal.
Aparat gabungan TNI-Polri kini melipatgandakan personel pengamanan di wilayah Timika terutama di area pertambangan PT Freeport Indonesia guna mengantisipasi adanya aksi teror penembakan dan penyerangan oleh KKSB bertepatan dengan peringatan HUT Organisasi Papua Merdeka pada 1 Desember 2019 nanti.
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.