Sejumlah relawan Dompet Dhuafa berfoto di depan bilik sterilisasinya di Jakarta, Senin (30/3/2020). (Humas Dompet Dhuafa)
LENSAPANDAWA.COM – Lembaga filantropi Islam Dompet Dhuafa mengatakan bahan cairan yang digunakan untuk antiseptik di bilik sterilisasi lembaga kemanusiaan tersebut aman bagi tubuh manusia dan sesuai anjuran tenaga kesehatan.
"Bilik Cekal (Cegah Tangkal) Corona Dompet Dhuafa menggunakan cairan antiseptik yang aman untuk tubuh manusia dan sudah sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan dan farmakolog, bukan cairan yang biasa dipakai untuk menyemprot fasilitas umum", ujar Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa drg. Imam Rulyawan MARS melalui keterangan pers di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan Dompet Dhuafa saat ini telah memasang 63 unit bilik di berbagai tempat publik antara lain 44 unit di rumah sakit dan fasilitas kesehatan, empat unit di fasilitas pendidikan, 10 unit di kantor pelayanan publik, empat unit di fasilitas umum dan satu unit di stasiun MRT.
Dompet Dhuafa menargetkan pembuatan hingga 1.000 unit bilik Cekal (Cegah Tangkal) Corona yang akan disebar lagi ke daerah-daerah yang terkena dampak wabah COVID-19.
Tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, kata Imam, membuat bilik sterilisasi tersebut dengan menggandeng banyak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang saat ini terdampak langsung oleh lesunya ekonomi akibat wabah COVID-19.
“Bilik ini tidak dijual dan tidak dikomersialkan, tetapi dipasang secara gratis di area publik dan fasiltias layanan publik,” katanya.
Dompet Dhuafa membangun bilik-bilik disinfeksi tersebut menggunakan dana kemanusiaan hasil donasi masyarakat dan lembaga yang peduli pada penanggulangan COVID-19 dan masalah kemanusiaan lainnya.
Sementara itu, Ketua Crisis Center Cegah Tangkal Corona (CCCTC) dr Yeni Purnamasari mengatakan pemasangan bilik sterilisasi tersebut merupakan salah satu upaya mengurangi kontaminasi virus dan bakteri yang menempel di permukaan pakaian atau benda dengan cairan antiseptik yang aman dan konsentrasi yang sesuai dengan anjuran produk masing-masing.
Dalam pemakaiannya, masyarakat perlu diedukasi secara jelas dan tepat terkait dengan lama pemakaian, paparan tidak langsung terhadap mata dan agar tidak ditelan.
“Upaya ini tidak meninggalkan metode pencegahan transmisi penularan virus yang dapat melalui percikan (droplets) yang menempel di permukaan benda dengan upaya cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer di setiap waktu yang dianjurkan untuk cuci tangan,” katanya.
Ia mengatakan komposisi bahan cairan antiseptik yang digunakan sebagai cairan pada bilik tersebut antara lain chloroxylenol sebanyak 4,8 persen dengan pengenceran 25 mililiter per satu liter air atau benzalkonium klorida sebanyak 1,1856 persen dengan pengenceran 45 mililiter per satu liter air.*
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.