Sejumlah kendaraan bus dan mobil perusahaan mengantar karyawan PT Freeport Indonesia dan sejumlah perusahaan subkontraktornya dari Kuala Kencana ke Timika pascainsiden penyerangan Kantor OB PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana, Senin (30/3/2020). ANTARA/Evarianus Supar
LENSAPANDAWA.COM – Dua pekerja yang menjadi korban penembakan oleh gerombolan bersenjata di Kantor PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana, Timika, Senin siang, langsung dibawa ke Rumah Sakit AEA Tembagapura.
Juru Bicara PT Freeport Indonesia, Riza Pratama, yang dihubungi dari Timika, Senin petang, mengatakan kedua korban terluka serius. "Ada dua orang korban yang mengalami luka serius sedang dibawa ke Rumah Sakit Tembagapura. Empat orang korban lainnya dalam insiden penembakan ini mengalami cedera ringan dan telah mendapatkan perawatan di lokasi," kata dia.
Ia mengatakan, keluarga besar PT Freeport Indonesia berduka atas meninggalnya seorang karyawan dalam insiden penembakan yang baru pertama kali terjadi di area perkantoran PT Freeport Indonesia, di Kuala Kencana itu.
Korban meninggal dunia tersebut atas nama Grame Thomas Wall, berkewarganegaraan Selandia Baru, bekerja pada bagian konstruksi di kawasan dataran rendah PT Freeport Indonesia.
"Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya bagi keluarga yang ditinggalkan," ujar dia.
Sesuai rencana, jenazah Wall akan diterbangkan ke Selandia Baru, Selasa (31/3).
Pratama menyatakan, pascakejadian itu pasukan keamanan dibantu pengamanan internal perusahaan telah mengamankan lokasi kejadian dan mengevakuasi semua karyawan dari kantor dan kawasan yang berada di dekat itu.
Kuala Kencana merupakan kota pusat perkantoran dan pemukiman karyawan PT Freeport Indonesia di wilayah dataran rendah Kabupaten Mimika.
Kepala Polres Mimika, AKBP I Gusti Gede Era Adhinata, mengatakan, insiden penyerangan Kantor OB PT Freeport di Kuala Kencana itu terjadi pada Senin siang sekitar pukul 14.00 WIT.
Gerombolan bersenjata dengan perkiraan lebih dari delapan orang menembaki Kantor OB PT Freeport dari arah hutan di sisi kanan gedung. Sejumlah saksi mengaku sempat melihat delapan orang memasuki area Kantor OB PT Freeport Kuala Kencana dengan menenteng senjata api.
"Pelaku diperkirakan lebih dari delapan orang. Saksi-saksi melihat ada delapan orang membawa senjata api," kata Adhinata.
Ia mensinyalir pelaku penyerangan Kantor OB PT Freeport Kuala Kencana itu merupakan kelompok Kali Kopi pimpinan Joni Botak.
Saat penyerangan terjadi, Kantor OB PT Freeport Kuala Kencana dijaga enam anggota Brimob yang tergabung dalam Satgas Amole.
Usai menyerang, para pelaku melarikan diri ke arah hutan di belakang Kuala Kencana tembus ke arah Mile 39.
Terhadap kejadian itu, aparat gabungan TNI-polisi langsung mengejar dengan mengerahkan peralatan berat seperti panzer Anoa milik Detasemen Kaveleri Serigala Ceta dan kendaraan taktis Barracuda milik Detasemen B Brimob Polda Papua.
"Upaya yang kami lakukan yaitu bersama Satgas Amole memperketat pengamanan di area Kuala Kencana dan terus berkoordinasi dengan semua satuan untuk melakukan pengejaran. Malam ini juga kami akan melakukan razia skala besar di daerah-daerah rawan yang diduga menjadi perlintasan kelompok ini," kata Adhinata.
Ia meminta para karyawan maupun keluarganya yang bermukim di Kuala Kencana agar tidak panik. "Yang jelas pengamanan di Kota Kuala Kencana dan sekitarnya akan kami perkuat lagi," kata dia.
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.