Ilustrasi planet Merkurius. (Foto: Dok. NASA/Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory/Carnegie Institution of Washington)
LENSAPANDAWA.COM – Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan masyarakat di seluruh Indonesia bisa mengamati fenomena elongasi maksimum planet Merkurius. Thomas mengatakan fenomena ini bisa diamati sebelum matahari terbit selama sepekan ini.
“Elongasi maksimum planet Merkurius bisa teramati di seluruh wilayah Indonesia sebelum matahari terbit, sepanjang pekan ini waktu pengamatan terbaik,” ungkap Thomas ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (9/8).
Sepanjang Agustus planet Merkurius akan tampak seperti bintang berwarna oranye kekuningan saat pagi hari jelang matahari terbit.
Mengutip Space, seperti halnya bulan, Merkurius akan tampak seperti bulan sabit di awal Agustus karena baru memulai fase elongasi.
Ketika terjadi elongasi, Merkurius akan berada di 18 derajat barat matahari dan akan terus naik setelah matahari terbit. Pada awal Agustus hanya 13 persen area Merkurius mendapat cahaya matahari, sepekan berikutnya permukaan Merkurius akan diterangi matahari dan terus meningkat hingga akhir bulan.
Merkurius akan tampak lebih cerah hingga 12 Agustus mendatang. Hal ini membuat Merkurius mudah diamati dari Bumi jelang matahari terbit setiap harinya.
Merkurius berpindah dari rasi bintang Gemini ke Cancer pada Jumat (9/8) pagi. Planet ini melintasi garis yang ditarik dari Castor melalui Pollux (dua bintang paling menonjol di Gemini), sekitar rentang kepalan setinggi lengan di bawah Pollux pada Minggu (11/8) dan Senin (12/8) pagi.