Presiden Joko Widodo hadir di acara peresmian fasilitas perakitan PT SMK yang berlokasi di Boyolali, Jawa Tengah pada Jumat (6/9). (Foto: Kris – Biro Pers Sekretariat Presiden)
LENSAPANDAWA.COM – Esemka Bima menuai respons dari berbagai kalangan termasuk produsen otomotif asal Jepang yang telah bertahun-tahun menguasai pasar kendaraan niaga ringan di dalam negeri.
Bima diperkenalkan di sela-sela peresmian fasilitas perakitan PT SMK yang berlokasi di Boyolali, Jawa Tengah pada pekan lalu. Kehadiran Bima disaksikan langsung Presiden Joko Widodo.
Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra menganggap Esemka bukan ancaman buat produknya, yaitu pikap Gran Max.
Ia pun santai meski kabarnya Bima bakal dilego ‘murah’ atau sekitar Rp100 juta, sementara banderol Gran Max mulai dari Rp133,9 juta.
“Kami percaya di era pasar global seperti saat ini persaingan menjadi hal yang biasa. Daihatsu menyambut baik di pasar Indonesia jadi lebih banyak pilihan,” kata Amelia saat dihubungi, Selasa (10/9).
Di Indonesia, Daihatsu Gran Max menjadi salah satu pikap yang diminati. Penjualannya untuk periode Januari-Juli 2019 mencapai 20.217 unit.
Selain Daihatsu, Suzuki juga punya Carry yang sudah sangat ‘melegenda’. Carry terdata menjadi penguasa pasar penjualan pikap untuk periode yang sama, 24.860 unit.
Menurut Amelia kehadiran Esemka Bima buatan karya anak negeri diharapkan dapat berkompetisi di Indonesia.
“Bagus ya, akhirnya karya anak negeri bisa dijual umum,” katanya.
Amel juga mengatakan meski mobil buatan Esemka dijual dengan harga relatif ‘murah’, namun konsumen yang menilai menarik atau tidak sebuah produk kendaraan.
“Nanti pembeli yang menentukan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Yang jelas persaingan akan membuat semua pemain menjadi lebih bersemangat melayani konsumennya,” kata Amelia.
Head of Brand Development and Marketing Research SIS divisi roda empat Harold Donnel menilai bahwa Suzuki tetap menyambut baik siapapun pemain baru di industri otomotif Indonesia. Namun pihak Suzuki lebih memilih tidak menanggapi lebih jauh keberadaan Esemka Bima.
“Khusus ini kami tidak bisa komentar dulu ya,” ucap Harold singkat.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.