Fb Hapus Grup Penentang Pembatasan Sosial Covid-19 di AS

0
153
Fb Hapus Grup Penentang Pembatasan Sosial Covid-19 di ASIlustrasi Facebook hapus grup gerakan anti-pemerintah AS. (Foto: Herman Setiyadi)

LENSAPANDAWA.COM – Facebook mengumumkan telah menghapus acara di Nebraska, New Jersey dan California yang mempromosikan penolakan karantina di rumah selama pandemi virus corona (SARS-CoV-2).

Perusahaan aplikasi ‘mencari teman’ itu selama ini bersikap kooperatif termasuk menghapus konten-konten yang dianggap ‘menyesatkan’ masyarakat terkait informasi soal corona.

“Acara yang menentang pedoman pemerintah tentang jarak sosial tidak diizinkan di Facebook,” kata juru bicara Facevook melansir The Verge, Selasa (21/4).


Facebook menyampaikan pelarangan promosi bersandar pada aturan pemerintah, bukan penilaian editorial. Facebook tidak berseberangan dengan kebijakan pemerintah selama Pandemi.

Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg mengaku setiap orang dapat berdebat mengenai kebijakan. Akan tetapi, dia melihat banyak pernyataan yang salah mengenai kondisi darurat kesehatan saat ini.

“Saya pikir banyak hal yang orang katakan salah tentang darurat kesehatan seperti ini dapat diklasifikasikan sebagai informasi yang salah,” ujar Zuckerberg.

Sejak Januari, Facebook mengklaim telah menghapus tindakan yang dirancang untuk mencegah perawatan atau mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk Covid-19. Namun, Facebook tidak memberitahu detail tentang peristiwa spesifik yang dihapus.

Melansir Techzimo, protes terhadap kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan dikoordinir oleh pihak tertentu. Para pengunjuk rasa menentang anggapan Covid-19 adalah virus yang sangat nyata dan potensi merontokkan perekonomian AS.

Facebook mengaku akan secara proaktif untuk menindak disinformasi terkait dengan Covid-19. Sekarang, perusahaan itu juga berupaya untuk memberantas materi konten berbahaya dan menghindari sensor protes politik.

John Hopkins University mencatat jumlah kematian akibat virus corona di negeri ‘paman sam’ melonjak 1.891 pasien dalam 24 jam pada Sabtu (18/4).

Angka kematian itu menjadi yang tertinggi ditemukan AS dalam satu hari sejauh ini. Dilansir AFP, lonjakan tersebut menjadikan total kematian akibat corona di AS mencapai 38.664 pasien. (jps/mik)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here