Foto peluncuran dan penerbangan pertama roket 3D bertenaga baterai yang diciptakan oleh Rocket Lab, perusahaan antariksa Silicon Valley, di Semenanjung Mahia yang terpencil di Selandia Baru, Kamis (25/5/2017). (Rocket Lab/Handout via REUTERS)
LENSAPANDAWA.COM – Sebuah roket dari perusahaan peluncuran satelit berukuran kecil, Rocket Lab, gagal mencapai orbit setelah sempat mengangkasa dari Selandia Baru pada Sabtu, kata perusahaan itu, yang kehilangan muatan tujuh satelit kecil yang hendak diangkut ke angkasa luar.
"Satu masalah terjadi hari ini selama peluncuran Rocket Lab yang menyebabkan hilangnya pengangkut (satelit)," perusahaan itu mengatakan pada Twitter , seraya menambahkan akan menyampaikan informasi lebih banyak.
"Kami minta maaf sedalam-dalamnya kepada para pelanggan di dewan Electrom," kata perusahaan yang berbasis di Aucland, Selandia Baru. "Masalah terjadi belakangan dalam penerbangan selama pembakaran tahap kedua."
Rocket Lab adalah satu dari kelompok perusahaan peluncuran yang sedang tumbuh yang berupaya mempermurah ongkos mengirim satelit seukuran kotak sepatu menuju orbit rendah Bumi, membuat roket-roket yang lebih kecil dan menghidupkan kembali jalur produksi tradisional untuk memenuhi permintaan muatan (satelit) yang sedang tumbuh.
Reuters
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.