Ilustrasi. (Foto: WikiImages/Pixabay)
LENSAPANDAWA.COM – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengingatkan masyarakat memiliki waktu emas sekitar 30 menit untuk menyelamatkan diri ke dataran tinggi saat terjadi gempa bumi berpotensi tsunami. Hal ini ia sampaikan setelah gempa berpusat di Banten dengan kekuatan 7,4 skala richter mengguncang Lampung, Banten, hingga Jakarta.
Kepala Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI, Nugroho Dwi Hananto mengatakan saat ini gempa sudah melewati golden time. Oleh karena itu ia mengatakan kemungkinan tsunami tak akan terjadi.
“Mudah-mudahan tidak terjadi tsunami. Ini sudah lebih dari golden time sekitar 20 sampai 30 menit. Belum ada tanda-tanda tsunami. Mudah-mudahan tidak ada,” kata Nugroho kepada CNNIndonesia.com, Jumat (2/8).
Nugroho menjelaskan golden time adalah selisih waktu antara terjadinya gempa dengan terjadinya tsunami.
“Jadi antara terjadi gempa dan tibanya gelombang tsunami di pantai. Ini terjadi karena pada saat gempa terjadi yang memicu deformasi dasar laut yang memicu tsunami. Bibit tsunami ini perlu waktu untuk mwnjalar hingga mencapai pantai,” kata Nugroho.
“Kecepatan penjalaran gelombang tsunami ini memerlukan waktu yang rata-rata dimodelkan untuk barat Sumatra adalah sekitar 20-30 menit.. Beda waktu ini yg bisa dimanfaatkan untuk menjauhi pantai guna menghindari tsunami,” lanjutnya.
Sebelumnya, getaran gempa yang dirasakan warga Jakarta Jumat (2/8) malam ini berpusat di Banten. Kekuatan gempa menurut BMKG sebesar 7,4 skala richter.
Gempa berlokasi pada 7.54 Lintang Selatan, 104.58 Bujur Timur atau pada 147 km Barat daya Sumur, Banten, dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa berpotensi tsunami.
Getaran gempa di Banten ini dirasakan hingga ke Jakarta, Depok, Tangerang Selatan, Bogor, Bandung, hingga Yogyakarta.