Logo merek Australia, Holden. (AFP/WILLIAM WEST)
LENSAPANDAWA.COM – General Motors (GM) bakal mengakhiri seluruh operasi merek asli Australia, Holden, pada tahun ini. Keputusan itu dipahami sebagai bagian strategi GM yang mau menghentikan seluruh jangkauannya di pasar mobil setir kanan.
Seperti diketahui pada Oktober 2019 GM telah resmi menyatakan bakal angkat kaki pada tahun ini dari Indonesia, negara yang menganut desain mobil setir kanan. Satu-satunya merek asuhan GM di dalam negeri, Chevrolet, akan menghentikan seluruh penjualan mobil baru pada Maret 2020.
Di Australia, GM segera mematikan operasi penjualan, menutup studio desain di Melbourne dan trek uji di Lang Lang, selatan Melbourne. Kendati belum ada pengumuman resmi soal tanggal, dipastikan Holden tidak akan beroperasi pada tahun depan.
Senior Vice President of International Operations GM Julian Blissett menjelaskan keputusan ini dilakukan sebab perusahaan kesulitasn menopang operasi bisnis yang cuma ada di dua pasar negara.
Menurut Blissett perusahaan tak bisa mengucurkan ‘investasi signifikan’ untuk membantu Holden kompetitif dan untung dalam jangka waktu panjang.
“Ini adalah keputusan yang menyakitkan bagi kami dan kami tidak mengambilnya dengan ringan atau enteng,” kata dia seperti diberitakan AFP, Senin (17/2).
Salah satu dampak dari keputusan GM ini yakni sekitar 600 orang kehilangan pekerjaan. Meski begitu sekitar 200 orang karyawan lainnya tetap punya pekerjaan sebab GM berencana melanjutkan bisnis servis dan suku cadang Holden hingga 10 tahun.
Mengakhiri bisnis Holden pada 2020 terjadi tiga tahun setelah merek yang sudah berdiri selama 164 tahun itu menutup pabrik produksi kendaraan mengikuti Ford dan Toyota. Pada 2017 merupakan tahun di mana Australia beralih dari negara manufaktur otomotif menjadi pengimpor.
Dalam pasar global lebih dari 75 persen kendaraan merupakan setir kiri, sedangkan 25 persen adalah setir kanan. Saat ini dijelaskan caradvice.com.au GM hanya beroperasi di Thailand, Australia, dan Selandia baru di kelompok setir kanan.