Gubernur Sulsel apresiasi penundaan ijtima se-Asia terkait COVID-19

0
115
Gubernur Sulsel apresiasi penundaan ijtima se-Asia terkait COVID-19Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah bersama Pangdam dan Kapolda Sulsel memberikan keterangan pers terkait penundaan Ijtima se-Asia, Kamis,(19/3).ANTARA/HO/Humas Pemprov Sulsel

LENSAPANDAWA.COM – Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah memberikan apresiasi kepada para panitia dan peserta terkait penundaan dan pembatalan ijtima se-Asia sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona baru atau COVID-19.

Gubernur Nurdin Abdullah mengaku, virus corona ini menjadi keprihatinan semua pihak dan Presiden sudah menginstruksikan, ini merupakan bencana nasional yang tentu bisa kita atasi dengan disiplin, dan melakukan social distancing.

"Harus ada kesungguhan dan keprihatinan semua melalui kedisiplinan. Saya sekali lagi terima kasih kepada seluruh peserta Ijtima Zona Asia, yang tentu ini sesuatu yang kita tidak pernah bayangkan. Tetapi karena kondisi negara kita, maka semuanya harus mengalah," kata Nurdin Abdullah dalam keterangan resminya, Kamis..

Penundaan kegiatan ini, lanjutnya, merupakan sebuah langkah untuk memotong rantai dan menghindari keramaian, yang dikhawatirkan berdampak pada penyebaran virus corona.

Ketua Panitia Ijtima Dunia 2020 Zona Asia Ali Yubra, mengatakan, berdasarkan anjuran dari pemerintah dalam rangka membatasi penyebaran virus corona, maka pelaksana Ijtima Asia menunda kegiatan Ijtima, dengan langkah-langkah yang telah disiapkan.

Adapun poin penting dalam pembatalan tersebut, kata Ali Yubra, pertama adalah membatalkan kedatangan ulama-ulama dari Bangladesh dan Pakistan, yang sudah dilakukan panitia.

"Ulama-ulama dari Bangladesh dan Pakistan mestinya datang tanggal 18 Maret kemarin, tapi kita batalkan," ujarnya.

Selanjutnya, adalah mempercepat proses pemulangan peserta warga negara asing yang tidak ada di medan Ijtima. Sedangkan terhadap warga negara asing yang sudah ada di tempat Ijtima, telah disiapkan tempat khusus untuk mengisolasi, agar terpisah dari orang-orang lokal, dan melakukan pengawasan dengan cara menyediakan tenaga medis untuk memantau kesehatan mereka.

"Yang perlu kami sampaikan, jamaah-jamaah asing yang telah hadir di medan Ijtima ini adalah mereka yang sudah berada di Indonesia dua atau tiga bulan yang lalu, yang visanya masih berlaku, sebelum menyebarnya virus corona," jelasnya.

Adapun untuk jamaah lokal, lanjut Ali Yubra, mereka akan dipulangkan secara bertahap secepatnya ke daerah asal mereka masing-masing.

"Demikian penyampaian ini kami sampaikan, semoga Allah SWT menyelamatkan kita semua dari wabah ini, dan semoga memberikan kebahagiaan sempurna kepada kita semua di dunia dan di akhirat," ucapnya.**

Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here