Direktur Utama Rumah Sakit Umum (RSUD) Kota Mataram dr HL Heman Mahaputra. (ANTARA/Nirkomala)
LENSAPANDAWA.COM – Tim Gugus Tugas Percepatan Penangan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, segera merilis puluhan pasien positif COVID-19 akan sembuh setelah dalam lima hari terakhir ini tidak ada pasien sembuh.
"Saat ini kami sedang menunggu hasil swab negatif kedua dari sekitar 20 pasien positif COVID-19, sehingga angka pasien sembuh bisa kembali lebih tinggi dibandingkan pasien dirawat," kata Anggota Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19, sekaligus Direktur Utama Rumah Sakit Umum (RSUD) Kota Mataram dr HL Heman Mahaputra, di Mataram, Kamis.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi selama lima hari terakhir ini, pasien positif COVID-19 asal Kota Mataram tidak ada dinyatakan sembuh. Terhitung sejak tanggal 23 Mei sampai 27 Mei 2020.
Sebaliknya jumlah pasien positif COVID-19, setiap hari terus bertambah bahkan Rabu (27/5) pukul 20.00 WITA, jumlah pasien positif COVID-19 yang terkonfirmasi sebanyak 15 orang dan satu pasien terkonfirmasi meninggal dunia.
Dengan demikian, katanya, jumlah pasien positif COVID-19 secara kumulatif tercatat sebanyak 207 orang. Dengan rincian 106 orang dalam perawatan, 97 orang sembuh dan 4 orang meninggal dunia.
"Kami yakin, dalam beberapa hari ke depan tim gugus akan merilis banyak pasien sembuh karena saat ini kita masih menunggu hasil swab negatif kedua puluhan pasien COVID-19," katanya.
Apalagi, kata dr Jack, begitu Dirut RSUD Kota Mataram ini akrab disapa, RSUD Mataram akan memiliki alat dan reagan swab COVID-19, yang dibeli secara mandiri untuk meningkatkan dan mempercepat pelayanan pemeriksaan swab.
"Kalau kita sudah punya alat sendiri, penanganan pasien COVID-19 bisa lebih cepat sehingga tingkat kesembuhan pasien juga bisa segera terkonfirmasi," katanya.
Lebih jauh, dr Jack menilai kasus pasien positif COVID-19 di Kota Mataram yang saat ini cenderung kembali terjadi peningkatan, dianggap masih landai-landai saja.
"Prinsipnya kasus COVID-19 di Mataram saat ini masih landai, karena yang banyak dirawat sekarang adalah tenaga kesehatan yang merupakan akumulasi dari hampir 3 bulan melaksanakan tugas penanganan COVID-19, sehingga wajar. Kondisi mereka saat ini dalam kondisi stabil," katanya.*
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.