Hari Stroke diwarnai pembentukan rantai manusia di Alun-alun Kudus

0
141
Hari Stroke diwarnai pembentukan rantai manusia di Alun-alun KudusRatusan pegawai Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus, Jawa Tengah, bersama komunitas peduli stroke melakukan aksi membentuk rantai manusia untuk mengkampanyekan kepada masyarakat untuk melawan stroke di Alun-alun Kudus, Selasa (29/10/2019). (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

LENSAPANDAWA.COM – Peringatan Hari Stroke Sedunia di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diwarnai aksi peduli stroke pegawai rumah sakit serta komunitas dengan membentuk rantai manusia mengelilingi Alun-alun Kudus sambil membawa huruf yang bertuliskan "Bersama lawan stroke", Selasa.

Para peserta aksi simpatik dalam rangka peringatan Hari Stroke Sedunia yang diikuti 220 pegawai Rumah Sakit Mardi Rahayu bersama komunitas peduli stroke Kudus itu juga membawa spanduk bertuliskan peringatan terhadap orang yang pernah menderita stroke berisiko terkena serangan kedua kali.

Selain membentuk rantai manusia, peserta aksi peduli stroke yang juga diikuti Direktur Utama Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus Pujianto beserta jajaranya juga berjalan sambil tetap membentuk rantai manusia tanpa terputus mengelilingi Alun-alun Kudus.

"Aksi peduli stroke dengan membentuk rantai bersama ini sebagai salah satu upaya mengajak masyarakat untuk peduli dan bersama-sama melawan stroke. Yang membantu pengobatan nanti merupakan orang-orang di sekitarnya di rumah, di lingkungan kerja, sekolah maupun tempat lainnya," kata Direktur Utama Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus Pujianto di sela-sela aksi simpatik peduli stroke di Alun-alun Kudus.

Sementara pasien strokenya, kata dia, tidak bisa apa-apa sehingga harus ada yang bisa membantu mengantarkannya ke rumah sakit.

Ia mengingatkan kecepatan penanganan stroke memengaruhi bagaimana hasil pengobatannya.

Waktu emas bagi pasien stroke, kata dia, berkisar empat jam sehingga membutuhkan penanganan cepat.

Kementerian Kesehatan juga menggunakan slogan "segera ke rumah sakit" karena pasien stroke tidak ada jalan lain kecuali dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.

Melalui aksi peduli stroke, Pujianto berharap, masyarakat di Kabupaten Kudus dan sekitarnya semakin sadar untuk mengetahui lebih dini tentang pencegahan dan penanganan stroke.

RS Mardi Rahayu Kudus sendiri berupaya meningkatkan kualitas pelayanan untuk penderita stroke melalui penanganan stroke terintegrasi agar dalam penanganan penderita stroke bisa membuahkan hasil yang optimal sehingga bisa mencegah kematian.

Melalui penanganan stroke terintegrasi, kata dia, diberi tiga kepastian bagi pasien, yakni pasti tepat dan menyeluruh, pasti tanpa rujukan, dan pasti tanpa tambah biaya.*

Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here