Suzuki Ertiga generasi kedua diuji coba dari Cikarang-Cirebon, Jawa Barat pada Rabu (28/8). (Foto: CNN Indonesia/Rayhand Purnama Karim JP)
LENSAPANDAWA.COM – Suzuki mengajak sejumlah wartawan otomotif untuk menguji efisien bahan bakar produk MPV ‘murah’ Ertiga mesin kapasitas 1.500 cc berkode K15B empat silinder yang menggantikan K14B dengan rute Cikarang-Cirebon dengan jarak tempuh sekitar 180 kilometer.
Pabrikan menyediakan tujuh unit Ertiga, dua unit transmisi manual dan lima unit transmisi otomatis. Sementara penghitungan konsumsi bahan bakar menggunakan metode penghitungan full to full atau mobil digunakan dalam keadaan penuh bahan bakar, kemudian tangki bakal diisi penuh ulang di titik finis, sampai batas semula saat pertama diisi pertama kali.
Dalam uji coba ini, CNNIndonesia.com melakukan pengujian untuk Ertiga transmisi otomatis. Setiap Ertiga yang dijajal ditumpangi oleh tiga penumpang dan satu pengemudi dengan berat badan bervariasi.
Seluruh mobil diwajibkan menyalakan AC atau pendingin ruangan dengan skala dua sementara tingkat suhu pada level maksimal untuk menjaga suhu interior tetap nyaman mengingat perjalanan pada siang hari.
Pihak SIS memberlakukan segel AC, atau knop AC sengaja ditutup menggunakan stiker agar tak bisa diubah skalanya oleh penguji.
Perlu dipahami tidak menggunakan AC pasti akan memengaruhi jumlah konsumsi bahan bakar. Mesin mobil bakal menjadi lebih irit karena tidak terbebani kerja kompresor AC.
Setelah rombongan siap, kami bergerak dari titik start di pabrik Suzuki di daerah Cikarang, Jawa Barat memasuki Tol Cipali untuk mengakhiri perjalanan di Cirebon. Setiap pengemudi terpantau menjaga kecepatan kendaraan.
Seorang rekan yang mengambil alih kemudi tampak sopan menginjak pedal gas. Ia memacu kendaraan tidak terlalu cepat, tapi tidak juga bergerak pelan untuk ukuran mobil melesat di jalan bebas hambatan tol.
Pantauan saya, mobil bergerak konstan sekitar 80 km per jam dan tidak lebih dari 2.000 rpm. Kebetulan lalu lintas di tol menuju Cirebon sangat lancar sehingga mobil tidak ‘stop and go’ yang praktis bisa mengurangi efisiensi bahan bakar kendaraan. Kondisi jalan yang ditempuh juga relatif landai minim tanjakan dan turunan.
Sekitar tiga jam perjalanan kami akhirnya tiba di garis finish, tepatnya di Keraton Kasepuhan, Cirebon. Metode penghitungan full to full mulai dilakukan untuk menentukan seberapa irit pesaing Mitsubihsi Xpander dan Toyota Avanza.
Jumlah bahan bakar yang ditambah bisa diasumsikan merupakan konsumsi selama perjalanan. Untuk menentukan jumlah km per liter, kita dapat membagi jarak tempuh dengan jumlah bahan bakar yang ditambah tadi.
Adapun dari hasil pengujian didapat Ertiga transmisi otomatis menghabiskan 6,2 liter untuk menempuh 184 km. Itu berarti satu liter bisa membawa mobil ini melaju sejauh 29,6 km.
Untuk Ertiga manual konsumsi bahan bakarnya dengan jarak yang sama, yaitu 5,5 liter. Artinya satu liter bisa digunakan untuk 33,4 km.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.