Hino Profia Hybrid di Tokyo Motor Show 2019. (CNN Indonesia/ Arif Hulwan Muzayyin)
LENSAPANDAWA.COM – Teknologi hybrid pada truk Hino disebut bakal disesuaikan dengan kebijakan biodiesel B30 di Indonesia. Sistem pembakarannya dikatakan nanti bisa menggunakan bahan bakar campuran antara 70 persen solar dan 30 persen biodiesel kelapa sawit yang sedang dikembangkan pemerintah.
“Saya kira sudah siap. Teknologi kami akan menyesuaikan dengan B30,” ujar Executive Vice President Hino Motors Ltd, Shin Endo, di markas besar Hino, di Hinoshi, Tokyo, Jepang, Jumat (25/10).
Penyesuaian teknologi itu, misalnya, meliputi penggunaan lapisan alumunium pada tangki bahan bakar. Seperti diketahui salah satu sifat biodiesel kelapa sawit menyerupai deterjen yang sanggup menguras kotoran pada tangki bahan bakar hingga berdampak negatif bila tercampur ke sistem pembakaran.
“Agar agar bisa sesuai dengan [kandungan] sulfur,” ucap dia.
Pemerintah bakal mewajibkan penggunaan B30 pada Januari 2020. Tujuannya, mengurangi penggunaan minyak bumi yang berasal dari fosil. Pemakaian B30 ini juga dapat menurunkan kandungan sulfur dalam solar.
Presiden Direktur PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Hiroo Kayanoki mengungkapkan teknologi hybrid yang dimiliki prinsipal sejalan dengan kebijakan B30.
“Kendaraan Hino dengan teknologi Hybrid dapat digerakkan dengan tenaga listrik dan biodiesel sehingga lebih ramah lingkungan dan juga irit bahan bakar. Sehingga truk ini cocok digunakan di Indonesia saat ini, menjelang era peralihan kendaraan bermesin diesel ke kendaran bertenaga listrik,” tuturnya, dalam keterangan tertulis.
Selain mendukung industri kelapa sawit, Direktur Penjualan dan Promosi HMSI Santiko Wardoyo menambahkan, kendaraan komersial hybrid sesuai dengan kondisi geografis Indonesia yang tediri dari pulau-pulau dengan infrastruktur pendukung kendaraan listrik yang belum sempurna.
“Kendaraan Hino Hybrid, sangat kompatibel di Indonesia dengan pengoperasian stop and go untuk distribusi barang-barang atau bisnis kargo dan bus transportasi massal, karena tidak membutuhkan infrastruktur tambahan seperti stasiun pengisian daya”, ungkap dia.
Berdasarkan keterangan Hino, semua truk produksi terbaru pabrikan asal Jepang ini sudah memiliki teknologi hybrid. Misalnya, Hino 300 Series, Hino 500 Series, Hino 600 Series, Hino 700 Series. Meski begitu belum ada satupun yang dijual di dalam negeri.
Kendaraan Hino hybrid menggunakan diesel electric hybrid system dengan kelebihan emisi gas buang lebih bersih dan dapat menurunkan konsumsi bahan bakar. Sistem ini bekerja di saat penurunan akselerasi atau dalam keadaan idle. Mobil akan menggunakan baterai NiMH sebagai sumber energinya.
Sehingga, pemakaian bahan bakar menjadi lebih hemat karena saling melengkapi antara bahan bakar solar dan tenaga baterai.
Ada pula teknologi Diesel Particulate active Reduction system (DPR) dan Selective Catalytic Reduction (SCR) yang menghilangkan partikel berbahaya dan juga mengurangi N0x (nitrogen monoksida), sehingga diklaim menghasilkan emisi lebih bersih.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.