HP Ketok Palu Tolak Tawaran Rp471,9 T Xerox

0
150
HP Ketok Palu Tolak Tawaran Rp471,9 T XeroxIlustrasi (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)

LENSAPANDAWA.COM – Perusahaan teknologi Hewlett-Packard atau HP kembali menolak tawaran merger Xerox senilai US$33,5 miliar atau Rp471,9 triliun (US$1 =Rp14.088). HP menolak tawaran tersebut sehari sebelum batas waktu penerimaan tawaran berakhir pada Senin (25/11).

Xerox menawar untuk membeli divisi printer HP dengan nilai US$22 per saham atau Rp28.176. Penolakan tersebut kemudian membuat perusahaan produsen mesin percetakan ini mengirimkan surat untuk memberikan waktu bagi HP untuk memikirkan ulang tawaran tersebut hingga 25 November 2019.

Namun, tawaran Xerox tersebut kembali ditolak oleh HP yang mengatakan bahwa tawaran tersebut bersifat oportunis.

“Jelas dalam kata-kata dan tindakan agresif Anda bahwa Xerox bermaksud memaksakan kombinasi potensial pada istilah oportunis dan tanpa memberikan informasi yang memadai,” kata CEO HP Enrique Lores dan Chairman Chip Bergh dalam suratnya kepada CEO Xerox John Visentin, seperti dikutip, Business Insider.

HP juga menyampaikan bahwa Xerox telah melewatkan perkiraan pendapatan konsensus dalam empat dari lima kuartal terakhir. Pendapatan Xerox juga tercatat mengalami penurunan dari US$10,2 miliar enjadi US$9,2 miliar sejak Juni 2018.

Sebelum diperpanjang, penawaran tersebut pertama kali diajukan Xerox melalui proposal pada 5 November 2019. Xerox mengatakan merger kedua perusahaan akan menghemat Rp28 triliun dalam dua tahun. Namun HP menolaknya karena menganggap nilai yang ditawarkan terlalu merendahkan HP. [Gambas:Video CNN]

Dilansir dari The New York Times, HP telah mengakui selama beberapa tahun ini tidak mendapat keuntungan dari penjualan printer. Namun HP masih dapat bertahan dengan keuntungan dari penjualan kartrid.

Sementara Xerox juga mengalami tantangan yang serupa. Hanya saja posisi Xerox lebih diuntungkan sebab produk-produknya digunakan oleh perusahaan yang membutuhkan mesin percetakan besar.

Hal tersebut jauh lebih menguntungkan daripada printer buatan HP yang digunakan pada skala yang lebih kecil. Belum lagi didukung oleh semakin minimnya penggunaan printer yang telah tergantikan oleh digital. Selain itu, saat ini juga terjadi pemalsuan tinta printer besar-besaran yang semakin menguasai pasar.

Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here