HUT Tubaba, Masyarakat Apresiasi Segala Capaian Pembangunan Selama 13 Tahun

0
288

Lensapandawa.com, Tulang Bawang Barat – Tidak terasa Kabupaten Tulang Bawang Barat telah mencapai usia 13 tahun sejak berdiri 2009 hingga 2022. Segala bentuk pencapaian tersebut, tentunya atas dukungan dari seluruh elemen masyarakat yang selalu bersinergi kepada Pemerintah Daerah, terhadap segala upaya pembangunan disegala bidang.

Oleh karenanya, dipandang perlu menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada Bapak Bupati Umar Ahmad, Bapak Wakil Bupati Fauzi Hasan, beserta seluruh perangkat daerah lainnya, Camat se_Tubaba, serta segenap unsur pimpinan lainnya, atas segala upaya yang telah dipersembahkan untuk masyarakat Tulang Bawang Barat, ungkap Maryantori Glr. Raja Bastari (Suku Adat Tepuk Gedung) Tiyuh Menggala Mas, Kecamatan Tulang Bawang Tengah (7/4/2022).

Dalam rilisnya, Maryantori menjelaskan titik tolak sebuah pembangunan tentunya tidak terlepas dari sebuah sejarah yang merupakan pondasi awal guna membangun sebuah wilayah. Hal mana berawal dari gagasan yang disampaikan melalui pandangan umum DPRD oleh Khoiri Rujungan (Lampost, 8 April 2004, tentang DPRD Tuba Malas Sampaikan Pendapat), yang langsung direpon positif oleh Bupati Tulang Bawang, Abdurrahman Sarbini (Radar Lampung, 13 April 2004, tentang Mance Setuju Tuba Dimekarkan) dan selanjutnya dipertegas lagi oleh Kepala Bappeda Tulang Bawang, Hotman Atik melalui surat kabar Lampost, 5 Juli 2005, tentang Pemkab Tuba Tindak Lanjuti Pemekaran Mesuji, menuangkan antara lain “Hotman mengaku Anggota Dewan periode 1999-2004 yang diwakili fraksi Golkar saat itu dengan juru bicara Khoiri Rujungan, memang mengusulkan Tulangbawang dipecah menjadi dua Kabupaten lagi: Mesuji dan Panaragan”. Urainya. Untuk itu kami sampaikan pula ucapan terimakasih kepada Pemerintah Daerah Tulang Bawang yang telah berkenan melahirkan Kabupaten Tulang Bawang Barat (Panaragan).

“Selanjutnya, kajian awal munculnya gagasan tersebut tentunya dilandasi oleh sosial historis dengan adanya hasil penelitian arkeologi yang telah diekspos melalui Buku Jelajah Masa Lalu 2002, oleh Drs. Agus Aris Munandar, tentang Hubungan Fungsional Situs Benteng Sabut, Benteng Prajurit Putinggelang dan Keramat Gemol.”

Lebih lanjut, Maryantori yang juga selaku Ketua BPT Menggala Mas menguraikan secara singkat terkait asal usul Tiyuh Menggala Mas yang terdiri dari Tiyuh Tanjung Agung, diduga berasal dari unsur Abung Sewo Mego dan Tiyuh Menggala Mas, yang berasal dari Menggala, sedangkan Menggala berasal dari Situs Benteng Sabut Bujung Megalo, sebagai unsur dari keturunan Putri Bulan (anak angkat Datu Dipuncak, saudara Nunyai Glr. Minak Trio Deso/Abung Sewo Mego), yang menikah dengan Kun Tunggal atau Junjungan, atau dengan nama lain Ki Buyut Suro Menggolo (Gunung Katun Tanjungan). Dahulu Menggala Mas merupakan salah satu unsur dari Panaragan Pak Tiyuh, terdiri dari Panaragan, Bandar Dewa, Tanjung Agung dan Menggala Mas. Demikian paparan singkat ini, dan atas dasar sejarah singkat tersebut, kami segenap lapisan masyarakat Tiyuh Menggala Mas sangat mengharapkan kedepan adanya peningkatan pembangunan wilayah Menggala Mas, mengingat Menggala Mas ada unsur lebihnya dari kata Menggala, yaitu Emas, tutupnya. (Uya emen)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here