Idah Syahidah Rusli Habibie, anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Golkar (kiri), saat reses di Desa Leboto, Kecamatan Kwandang, Gorontalo Utara, menemui para perajin sulaman Karawo, serta membeli produk-produk yang dihasilkan. (ANTARA/Susanti Sako)
LENSAPANDAWA.COM – Anggota Komisi VIII (delapan) DPR RI, dari daerah pemilihan (dapil) Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, mendorong pemerintah desa untuk membangun sentra karawo.
Hal itu diungkapkannya, di Gorontalo, Selasa, saat melakukan reses di Desa Leboto, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, Selasa.
Idah menemui sejumlah perajin karawo di desa tersebut, yang juga pernah dibinanya semasa menjabat ketua tim penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten tersebut, saat Rusli Habibie, menjadi Bupati pada periode 2008-2013 atau menjabat selama tiga tahun, sebelum akhirnya terpilih sebagai Gubernur Gorontalo hingga saat ini.
"Kaum ibu di desa ini sangat rajin, bahkan di Dusun Durian yang letaknya berada di ujung desa, banyak ditemui perajin karawo yang cukup produktif. Saya mendorong produktifitas tersebut hingga saat ini," ujarnya.
Ia berharap pemerintah desa bersama TP PKK desa, bisa menginisiasi membangun galeri sebagai tanda desa tersebut menjadi sentra perajin penghasil kain sulaman karawo.
"Saya akan membantu mempopulerkan kerajinan sulaman karawo khas Leboto ke Jakarta bahkan ke daerah-daerah lainnya di Nusantara," ujar anggota Fraksi Golkar DPR RI tersebut.
Kerajinan tangan termasuk sulaman karawo khas Leboto Gorontalo Utara, perlu dimunculkan, karena diyakini produksi dari desa tersebut sudah menembus pasar luar.
"Bahkan banyak ibu pejabat di pemerintahan provinsi mengenakan baju karawo hasil perajin Leboto. Saya bertanya, dimana membeli kain karawo secantik yang dikenakan? Ternyata, banyak yang mengaku membeli hasil karawo perajin dari Desa Leboto, Kwandang," tutur Idah.
Maka aktivitas yang sangat meningkatkan perekonomian tersebut, harus terus didorong.
Idah yang berencana membantu sekitar lima kelompok perajin karawo di desa tersebut.
Perajin akan dibina dan diberi pendampingan untuk meningkatkan produksinya, serta melatih mereka menghasilkan desain karawo yang disukai kaum milenial, juga pemasaran yang baik dengan harga yang menguntungkan perajin.
Sementara itu, ketua TP PKK Desa Leboto, Ulin Mohune, mengatakan pihaknya melakukan pembinaan terhadap para perajin karawo di desa tersebut.
"Mereka (perajin, red) masih mengalami kendala permodalan dan pemasaran. Bahkan harga jual yang diterapkan masih sangat rendah atau murah, padahal untuk masa pengerjaan selembar kain saja, bisa memakan waktu satu bulan," ungkap Ulin.
Pihaknya sangat mengapresiasi dukungan ibu Idah Syahidah Rusli Habibie selaku anggota Komisi VIII DPR RI yang akan membantu para perajin di desa tersebut, termasuk untuk segera mewujudkan Galeri Karawo Desa Leboto.*
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.