Bagian puing pesawat Boeing 737-800 milik Maskapai Internasional Ukraina penerbangan PS752 yang jatuh setelah lepas landas dari bandara Imam Khomeini Iran pada Rabu (8/1/2020). Gambar diambil dari rekaman video Iran Press. (via REUTERS/IRAN PRESS)
LENSAPANDAWA.COM – Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB) telah menerima undangan dari Iran untuk mengambil bagian dalam penyelidikan kecelakaan pesawat Ukraina di Teheran, kata badan tersebut, Kamis (9/1).
Dalam pernyataan, NTSB mengatakan Response Operations Center telah menerima pemberitahuan resmi dari Iran menyangkut kecelakaan Boeing 737-800 yang menewaskan seluruh 176 orang di dalamnya.
"NTSB sudah menugaskan seorang wakil untuk bergabung dalam penyelidikan kecelakaan tersebut," kata badan itu.
AS ikut setelah Iran setuju
NTSB membenarkan bahwa pihaknya akan ikut menjalankan penyelidikan setelah seorang pejabat Iran mengatakan kepada Reuters soal persetujuan itu.
Amerika Serikat diizinkan mengambil bagian berdasarkan aturan global karena jet Boeing 737-800NG dirancang dan dibuat di AS.
Kanada kirim pakar
Wakil Iran pada Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, Farhad Parvaresh, mengatakan bahwa Kanada, yang sejumlah warga negaranya merupakan penumpang pesawat nahas itu, juga telah mengutus seorang pakar sementara satu tim dari Ukraina sudah melakukan pembahasan di Teheran pada Kamis, yang merupakan bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Iran siap memberikan fasilitas kekonsuleran visa bagi para penyelidik yang diutus resmi," ujar Parvaresh.
Prancis, Swedia dan Afhanistan
Swedia dan Afghanistan, yang beberapa warganya ada di pesawat itu, juga sudah diberi tahu. Prancis mungkin akan dilibatkan karena merupakan salah satu negara tempat mesin-mesin pesawat tersebut dibuat, katanya.
Iran bantah pesawat dirudal
Wakil Iran pada Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, Farhad Parvaresh membantah klaim AS dan Kanada bahwa jet tersebut tertembak jatuh. Ia mengatakan Iran bertekad menjalankan penyelidikan menyeluruh dan transparan atas kecelakaan itu.
Ia memperingatkan bahwa saat ini terlalu dini untuk menduga-duga penyebab kecelakaan.
Sumber: Reuters
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.
