Ilustrasi. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)
LENSAPANDAWA.COM – Tren sport utility vehicle (SUV) di Indonesia perlahan naik sesuai dengan tuntutan konsumen yang menginginkan mobil yang memuat tujuh penumpang tangguh dan tetap terlihat bergaya.
Dalam perkembangannya, produsen otomotif tak hanya melihat perkembangan kendaraan sedan dan multi purpose vehicle (MPV). Konsep SUV dituntut agar lebih menarik membuat pabrikan menaruh perhatian pada kendaraan jenis itu.
Berdasarkan survei internal Astra Daihatsu Motor (ADM), kendaraan SUV dituntut mengalami penyegaran terus menerus. Berbeda dengan konsumen MPV yang cenderung tidak banyak permintaan perubahan.
“Yang paling menuntut banyak ubahan itu [konsumen] SUV. Konsumennya biasa membeli karena styling soalnya. Ini beda dengan konsumen MPV. Jadi ya SUV lebih cepat karena mereka maunya ada facelift, begitu ada penyegaran jualan naik,” kata Amelia ditemui di Bandung, Jawa Barat akhir pekan lalu.
Menurut Amelia, setiap pemanufaktur otomotif punya rencana kapan mengubah bentuk kendaraan dengan tampilan baru kemudian dijual ke pasar. Perubahan siklus mobil ini merupakan salah satu upaya menjaga penjualan.
Ada dua istilah yang tak asing di telinga ketika membahas tentang mobil baru, yakni facelift dan all-new. Dua kata ini biasa digunakan produsen untuk menentukan kadar ubahan pada kendaraan.
Facelift atau bisa disebut juga minor change merupakan sentuhan baru yang tidak berlebih mulai dari eksterior, hingga penambahan aksesori agar wujud mobil menjadi lebih menarik dari sedikit berbeda.
Lebih detail, mobil facelift mengalami sedikit ubahan pada sektor bumper, desain lampu utama, sedikit penambahan fitur, hingga gril. Tapi dari bentuk, mesin, maupun platform, semuanya masih sama dari sebelumnya.
Contoh facelift bisa kita amati pada Avanza 2019. Mobil ‘sejuta umat’ tersebut jika dilihat hanya berubah bagian ‘wajah’ dan desain lampu belakang, sementara bentuk keseluruhan sama.
Kemudian penjelasan tentang all-new atau full model change yang merupakan ubahan menyeluruh. Bisa meliputi platform berkat ada pengembangan yang lebih baik dari generasi sebelumnya.
Sementara ubahan all-new ini sangat signifikan mulai interior, eksterior, bahkan jantung pacu. Contoh Rush-Terios generasi kedua diluncurkan pada akhir 2017.
Semua yang ada pada generasi lamanya ditanggalkan. Bahkan ciri khas ‘konde’ Rush-Terios tidak lagi dipakai.
Amelia menuturkan penyegaran setiap model mobil tidak bisa disamaratakan. Semua tergantung permintaan pasar dan jenis dari kendaraan itu sendiri. Tapi umumnya untuk facelift terjadi setiap 3 tahun, dan all-new sekitar 7 tahun.
Namun khusus kendaraan komersial atau van untuk penggunaan travel dan truk komersial, pabrikan tidak dituntut melakukan penyegaran dalam waktu berdekatan, sebab konsumen di segmen ini hanya butuh kendaraan yang mampu mengakomodir kebutuhan. Sebagai contoh generasi kelima Toyota HiAce bertahan dari 2004-2018.
“Karena pada dasarnya komersial itu tidak butuh facelift dan semacamnya. Dia butuh mobil yang kuat, muat banyak, dan irit bahan bakar,” tutup Amelia.
