Eksterior Mahindra Marazzo diklaim terinspirasi dari hiu. (Foto: CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati)
LENSAPANDAWA.COM – Mobil penumpang asal India masih belum begitu dikenal masyarakat Indonesia. Kondisi ini menjadi “PR” berat bagi perusahaan Mahindra yang beberapa waktu lalu menawarkan kendaraan komersial Scorpio.
Peluncuran Scorpio di awal pertarungannya di industri otomotif Indonesia merupakan sinyal perusahaan ingin mencuri perhatian konsumen dalam negeri dan beranggapan bukan sekadar memberi pilihan alternatif berkendara. Dengan begitu bisa meniagakan mobil jenis lainnya, di antaranya model MPV di Indonesia dalam waktu beberapa tahun mendatang.
CNNIndonesia.com datang ke India untuk memenuhi undangan Mahindra & Mahindra Ltd beberapa waktu lalu. Dalam agenda ini salah satunya adalah pengujian mobil penumpang dilakukan di pabriknya yang berlokasi di Chakan, Pune, India. Trek yang disediakan yaitu jalan aspal dan sedikit jalan yang rusak.
Dalam kunjungan ini saya dipersilakan mencicipi beberapa model mobil hasil produksi Mahindra. Model MPV Marazzo M8 pun saya pilih karena punya potensi masuk pasar otomotif Indonesia.
Pengembangan mobil ini diklaim dilakukan oleh Mahindra North American Technical Center dan Mahindra Research Valley. Sedangkan untuk desain eksterior, merupakan hasil kolaborasi antara Pininfarina asal Italia dan Mahindra Design Studio.
Klaim perusahaan, eksterior Marazzo terinspirasi dari hiu yang terkesan ramping di sisi sampingnya. Bagian gril pun tampak didesain untuk menyerupai gigi hiu.
Sementara dari sisi interior, MPV ini mampu menampung tujuh hingga delapan penumpang. Pada bangku penumpang baris pertama dan kedua, masing-masing dilengkapi hand rest (sandaran tangan).
Pengalaman CNNIndonesia.com duduk di kursi tengah terbilang luas dan nyaman. Desainnya cukup untuk penumpang tinggi badan 158 cm. Sedangkan pada baris ketiga, bisa dikatakan cukup nyaman meski memang tak terlalu luas.
Marazzo sendiri diketahui memiliki dimensi panjang 4.585 mm, lebar 1.866 mm, dan tinggi 1.774 mm.
Yang cukup menarik dari interiornya yakni desain dan sistem penyejuk udara di baris kedua dan ketiga. Untuk bagian ini perusahaan terinspirasi dengan sistem penyejuk udara di pesawat.
Alhasil double blower dibuat memanjang mengikuti atap mobil dan embusan udara mengarah ke kaca samping, sementara pada mobil-mobil yang dipasarkan di Indonesia desain double blower diletakkan di tengah dan embusan mengarah ke kaca belakang. Sistem itu sendiri disebut oleh Mahindra sebagai Surround Cool Technology.
Dengan sistem itu, penumpang di baris kedua dan ketiga bisa mengatur tingkat embusan angin. Selain itu juga bisa menggunakan mode diffuse yakni embusan angin akar keluar melalui ventilasi udara secara merata. Atau bisa juga dengan mode direct, yakni embusan angin lewat kisi-kisi lubang pendingin udara yang bisa diatur sendiri sudutnya.
Marazzo dibekali dengan mesin diesel 1.500 cc turbocharger yang mampu menghasilkan daya hingga 121 tenaga kuda dan torsi maksimum 300 Nm mulai rpm 1.750-2.500. Dilengkapi dengan transmisi manual enam percepatan, Marazzo dapat mencapai kecepatan maksimal 120 km per jam.
Selama menjajal mobil MPV itu, suara raungan ciri khas mesin diesel masih terdengar sampai kabin penumpang, namun masih bisa ditolerir.
Sistem mekanikal kemudinya terbilang ‘cekatan’ saat dicoba untuk bermanuver secara tiba-tiba dengan kecepatan sedang. Impresinya tidak berat dan mudah untuk dibelokkan. Tidak berlebihan jika saya simpulkan bahwa aktivitas berkendara dengan Mazzaro asik dilakukan di jalur perkotaan.
Saya dan rekan wartawan lain dari Indonesia tidak diperbolehkan melakukan pengujian di luar lokasi pabrik. Keterbatasan ruang uji ini membuat saya belum merasa ‘puas’ untuk mengeksplorasi MPV Mazzaro. Apalagi saya cukup penasaran dengan kemampuan mesin dan kaki-kaki ketika melibas perjalanan jauh dengan kontur jalan beraneka ragam mulai aspal, batu lepas dan semi offroad.
Di India, mobil ini telah resmi mengaspal sejak 2018 dengan harga sekitar Rp220 juta hingga Rp350 juta. Begitu masuk Indonesia maka akan berbenturan di segmen low MPV seperti Avanza dan Xpander serta medium MPV seperti Toyota Innova.
“Kami memerlukan waktu untuk melakukan studi dari mengembangkan kendaraan Marazzo, di Indonesia, MPV yang paling laris adalah bermesin bensin dan menggunakan transmisi otomatis,” tutur Head of International Operations Automotive Mahindra and Mahindra Ltd. Joydepp Moitra.