Presiden Joko Widodo. (Foto: Agus Suparto/Fotografer Pribadi Jokowi)
LENSAPANDAWA.COM – Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengatakan untuk saat ini Hyundai Motors Company (HMC) menjadi produsen paling agresif yang ingin menanamkan investasi di Indonesia.
Kesepakatan investasi Hyundai di Indonesia disebut bakal dilakukan dalam waktu dekat.
“Rencananya Oktober atau November Pak Presiden (Jokowi) akan ke Korea Selatan membahas itu. Akan tanda tangan atau apa. Tapi keliatannya sudah sangat positif tinggal nunggu hasilnya saja,” kata Nangoi ditemui di kawasan BSD, Tangerang pekan lalu.
Menurut Nangoi kepastian Jokowi bakal berkunjung ke Korea Selatan sudah diketahui oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.
“Tadi sudah dikatakan juga oleh Menteri Airlangga dan Menteri Maritim,” kata dia.
Jokowi sebelumnya sudah menerima delegasi Hyundai Motors di Istana Negara. Kunjungan Hyundai disebut sebagai bentuk komitmen berinvestasi, sekaligus mencari lokasi yang tepat untuk membangun pabrik.
Ada beberapa kawasan yang sudah masuk ke dalam peta Hyundai, antaranya Bekasi, Karawang, Purwakarta, dan Subang, Jawa Barat. Jika pabrik sudah berdiri, Hyundai akan memproduksi MPV, SUV, hatchback, dan sedan.
Namun tidak menuntup kemungkinan mobil masa depan yang ramah lingkungan bakal menjadi fokus Hyundai di Indonesia. Walau belum ada angka resmi, Luhut sebelumnya pernah menyampaikan bila nilai investasi Hyundai mencapai US$1 miliar (Rp14,6 triliun).
Kia Tak Bersama Hyundai
Nangoi mengatakan bahwa investasi Hyundai tidak termasuk Kia yang juga berasal dari Korea Selatan. Nangoi menegaskan pabrik HMC hanya akan memproduksi mobil merek Hyundai.
“Tidak termasuk Kia, beda. Kia itu Indomobil Group,” kata dia.
Seperti diketahui keagenan Kia kini sudah tak lagi di bawah kendali Kia Mobil Indonesia (KMI) pasca diakuisisi Indomobil melalui perusahaan patungan baru, yaitu Kreta Indo Artha sebagai Agen Pemegang Merek (APM).
Sedangkan direksi baru Kia rencananya baru diumumkan September 2019. Kendati begitu, Nangoi memberi sinyal bahwa ada kemungkinan Kia bakal membuat investasi baru, namun ia tidak dapat berbicara detilnya.
“Harusnya ada (investasi lagi). Kita lihat saja, karena pihak Indomobil belum memberikan pengumuman. Tunggu dulu karena saya tidak berwenang (menyampaikan),” tutup Nangoi.