Toyota Avanza. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
LENSAPANDAWA.COM – Presiden Filipina Rodrigo Duterte berencana untuk mengganti sedan mewah dengan mobil harga terjangkau untuk digunakan menteri-menterinya. Kendaraan yang dipilih untuk para menteri di bawah kepemimpinannya, yaitu MPV Avanza yang diproduksi di Indonesia dan diekspor ke Filipina oleh PT Astra Daihatsu Motor.
Duterter diketahui sebagai Presiden Filipina terpilih pada 2016 sempat mengumumkan bila pemerintahannya bakal menghemat anggaran belanja negara, salah satunya meliputi pengadaan mobil para menteri.
Sementara itu pengadaan mobil-mobil baru untuk para menteri di bawah era Presiden Joko Widodo menghabiskan dana senilai Rp147,229 miliar yang dipangkas dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019.
“Duterte menginginkan Avanza karena itu yang termurah,” kata Pantaleon Alvarez, rekan Duterte pada 2016 silam dikutip dari Inquirer Kamis (22/8).
Menurut Alvarez yang juga menjabat sebagai Ketua DPR ini menyebut Duterte mengetatkan pengeluaran. Bukan cuma ‘dipaksa’ meninggalkan mobil mewah dan mahal, tetapi juga perjalanan dinas tanpa tiket pesawat kelas bisnis.
Alvarez mengatakan dia akan memilih menggunakan mobil pikap ketika Duterte mengambil alih kekuasaan. Menurut Alvarez, Duterte sudah terbiasa dengan kendaraan jenis itu mengutip Asian Correspondent.
Seperti diketahui Astra Internasional berhasil menjadi pemenang dalam proses tender pengadaan kendaraan menteri negara atau pejabat setingkat menteri. Astra bakal menunjuk anak perusahaannya yaitu Toyota-Astra Motor (TAM) untuk pengadaan.
Astra menang dengan penawaran senilai Rp147,229 miliar mengalahkan dua perusahaan lain yang juga lolos ke tahap evaluasi yaitu New Ratna Motor Rp147,312 miliar dan Hadji Kalla dengan penawaran Rp147,575 miliar.
Adapun nilai pagu paket Rp152,54 miliar, sementara Harga Perkiraan Sendiri (HPS) lelang itu Rp147,312 miliar. Lelang diikuti sedikitnya 41 perusahaan dengan tanggal pembuatan 19 Maret 2019.
Mengutip situs resmi Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) pada Kamis (22/8), pengadaan mobil-mobil menteri ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) periode 2019.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.