Lampung Tengah (Basmilamteng.com)
Kepala Divisi pemasyarakatan Kementrian Hukum dan Hak Asazi Manusia (Kemenkumham) Kantor wilayah (Kanwil) Provinsi Lampung, Farid Djunaidi di dampingi Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas llB Gunung Sugih, Denial Arief melakukan pertemuan dengan para Warga Binaan Pemasyarkatan (WBP) yang dilaksanakan di Aula Dr. Sahardjo, Jum’at (22/01)
Dalam sambutannya, Farid Djunaidi berharap kepada para WBP yang ada di Lapas Kelas llB Gunung Sugih, agar selama di Lapas mendapatkan berkah atas apa yang mereka rasakan selama ini sebagai WBP. Dan hal itu dapat menjadi pembelajaran untuk lebih baik kedepan. Dan tentunya hal itu dilakukan secara bertahap, dalam belajar merubah diri ke arah yang lebih baik. Tentunya harus dapat menjauhi dari hal-hal yang bertentangan dengan hukum di Negara ini.
“Kita semua adalah sama di hadapan yang maha kuasa, masing-masing dari kita ada sisi baik dan buruknya. Mari kita saling menghargai dan menghormati antara sesama, kita lihat jalan panjang kedepan, yang lalu biarlah akan menjadi pembelajaran, atau pondasi kita untuk belajar lebih baik lagi,” ungkap Farid, dihadapan para WBP.
Diketahui dalam pertemuan tatap muka itu, para WBP di beri kesempatan untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada Kadiv Kemenkumham, dengan cara berkelompok, dan WBP yang ada dalam pertemuan itu di bagi menjadi beberapa kelompok kecil, untuk berdiskusi dalam memberikan pertanyaan kepada Kadiv Kemenkumham. Dimana salah satu pertanyaan yang di sampaikan oleh perwakilan kelompok WBP adalah deskripsi dari arti kata “Aman” yaitu bebas menyampaikan aspirasi tanpa adanya suatu tekanan.
“Dalam pertemuan ini, kita sudah mendengar baik itu keluh kesah, maupun aspirasi yang di sampaikan oleh WBP. Kita berharap hal ini menjadi suatu ungkapan hati dari para WBP sesuai dengan deskripsi yang kita bahas yaitu “AMAN”, terang Farid.
Usai melakukan pertemuan dengan para WBP di Lapas Kelas llB Gunung Sugih, Kadiv Kemenkumham Lampung, Farid Djunaidi melakukan panen jagung bersama, di lahan edukasi asimilasi WBP dalam rangka menjadikan Lapas Gunung Sugih lebih produktif dan efisien, khususnya ada pembelajaran ilmu pertanian yang bisa di petik para WBP saat keluar dari Lapas. (Faisol/Riki)