Seorang pria berjalan melewati spanduk yang menutupi sisi gedung dengan tulisan himbauan untuk tetap berada di rumah menjelang penguncian (lockdown) 21 hari untuk menekan penularan virus corona (COVID-19), di Cape Town, Afrika Selatan, Kamis (26/3/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Hutchings/foc/djo
LENSAPANDAWA.COM – Jumlah kasus virus corona di Afrika menembus angka 10.075 kasus dengan total kematian 487, demikian Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika pada Selasa.
Badan khusus yang terdiri atas 55 anggota Uni Afrika tersebut, dalam laporan situasi terbaru pada Selasa mengungkapkan bahwa kasus COVID-19 terkonfirmasi menyebar ke seluruh 52 negara Afrika.
CDC Afrika juga menyebutkan bahwa sekitar 913 orang yang terinfeksi virus di seluruh benua tersebut dinyatakan sembuh selama periode yang disebutkan.
Di tengah penyebaran virus yang cepat di seluruh benua Afrika, data CDC Afrika juga menunjukkan bahwa lebih dari 897 kasus baru COVID-19 terkonfirmasi dilaporkan di seluruh benua sejak laporan pusat baru-baru ini pada Minggu, di mana kasus terkonfirmasi naik dari 9.178 pada Senin menjadi 10.075 pada Selasa.
Jumlah total kematian juga mengalami peningkatan dari 414 pada Senin menjadi 478 hingga periode yang disebutkan, menurut CDC Afrika.
Uni Afrika melalui CDC Afrika telah memfungsikan Pusat Operasi Darurat dan Sistem Manajemen Insiden (IMS) mereka untuk wabah COVID-19 sejak 27 Januari.
CDC Afrika juga mengembangkan Rencana Aksi Insiden ketiganya, yang meliputi periode 16 Maret hingga 15 April.
Sumber: Xinhua
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.