Sejumlah narasumber berfoto bersama setelah memberikan penjelasan dalam konferensi pers di Seminar Internasional PAUD dan Pendidikan Keluarga, di Jakarta, Selasa (5/11/2019). (ANTARA/Katriana)
LENSAPANDAWA.COM – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengembangkan delapan strategi nasional yang ditujukan untuk meningkatkan akses dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
"Kualitas PAUD di Indonesia terus membaik dari waktu ke waktu," kata Direktur Jenderal PAUD dan Pendidikan Masyarakat Harris Iskandar dalam Seminar Internasional PAUD dan Pendidikan Keluarga, di Jakarta, Selasa.
Strategi tersebut bertujuan meningkatkan akses dan kualitas, salah satunya melalui perubahan paradigma dan integrasi dengan program pendidikan keluarga (parenting).
Selain itu, strategi itu juga bertujuan untuk tidak hanya meningkatkan layanan kepada anak-anak PAUD, tetapi juga untuk orang tua dan para guru.
Ia menguraikan delapan strategi tersebut adalah penguatan kebijakan PAUD yang berpusat pada anak. Pemerintah sedang mengembangkan standar capaian belajar anak yang menitikberatkan pada kreativitas anak.
Strategi berikutnya adalah kampanye nasional perubahan paradigma tentang PAUD.
"Ini pekerjaan rumah kita yang besar, kami ingin mengajak guru dan orang tua agar menitikberatkan pada konsep play based learning, bermain. Bukan menekankan anak PAUD pada baca tulis hitung (calistung)," ujar Harris.
Selain itu, pemerintah juga akan memacu peningkatan kualitas PAUD usia 0-2 tahun. Strategi yang akan diambil adalah dengan mulai mengintegrasikan program pendidikan keluarga di fase tersebut.
Pemerintah, katanya, akan melakukan pendampingan integrasi layanan kesehatan, gizi dan perlindungan anak. Keterlibatan keluarga akan sangat menentukan keberhasilan program PAUD.
Selanjutnya, pemerintah akan meningkatkan kualitas PAUD usia 3-6 tahun sebagai strategi keempat. Pada tahap itu, Kemendikbud dan Dikti akan berupaya mengembangkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan secara sistematis dan berkelanjutan, termasuk memberikan insentif berbasis kinerja.
Strategi kelima adalah peningkatan akses PAUD, salah satunya dengan mendorong program Satu Desa Satu PAUD.
"Kami akan berupaya menggandeng sebanyak mungkin mitra untuk terlibat dalam program PAUD. Pemerintah amat membutuhkan dukungan swasta, BUMN, bahkan BUMDes," kata Harris.
Strategi keenam yang akan dijalankan adalah dengan memperkuat peran pemerintah daerah dan para Bunda PAUD untuk mengembangkan program PAUD hingga ke berbagai daerah.
"Bunda PAUD adalah sebutan bagi istri para kepala daerah yang telah dikukuhkan untuk membangun pengembangan PAUD di daerah," katanya.
Strategi ketujuh dan kedelapan adalah dengan melakukan pemutakhiran sistem data PAUD yang terpadu, transparan dan akuntabel, serta melakukan penyesuaian anggaran PAUD.*
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.