Jamaah Indonesia di salah satu pintu masuk di Masjidil Haram, Mekkah. Pelayanan kepada mereka dipastikan berjalan dengan baik oleh tim pengawas Kemenag (ANTARA/Hanni Sofia)
LENSAPANDAWA.COM – Kementerian Agama (Kemenag) menerjunkan dua tim yang khusus ditugaskan untuk mengawasi layanan bagi jamaah haji Indonesia di Arab Saudi.
Sekretaris Itjen Kementerian Agama (Kemenag) Muhammad Tambrin di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Rabu waktu setempat, menyatakan pihaknya sesuai dengan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 41 Tahun 2016 melakukan pengawasan internal untuk pengawasan haji.
“Jadi untuk tahun 2019 ini, kami menurunkan ada dua tim, tim pertama sebanyak 10 orang yang dipimpin oleh inspektur wilayah 1, dan tim kedua yang langsung kami bawa sebanyak 10 orang, maka dalam ini kami melakukan pengawasan,” kata Tambrin.
Pengawasan akan dilakukan meliputi pengawasan akomodasi, katering, dan transportasi.
Selanjutnya pihaknya akan melakukan pengawasan peribadatan dan pengawas akan masuk wilayah Kota Madinah dan sekitarnya, berlanjut kemudian Mekkah dan sekitarnya.
Setelah itu ke Armuna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) dan Jeddah yang juga menjadi bagian dari pengawasan.
“Jadi dua tim melakukan pengawasan 25 hari-25 hari, mudah-mudahan tim internal Kemenag melakukan pengawasan, pendampingan, memberikan informasi yang terbaik untuk perbaikan pada peningkatan pelayanan jamaah haji yang lebih baik, dari petugasnya, maupun pelayanan akomodasi, dan transportasi,” katanya.
Tim melakukan pengawasan sampai estimasi kepulangan jamaah pada 24 Agustus 2019 dan kembali ke Tanah Air.
Namun sebelum kembali, tim akan melaporkan hasil pengawasan kepada Menag dan menanti hasil evaluasi pengawasan pemantauan selama berada di kota suci Mekkah Al Mukarrahmah, Madinah, kemudian Arafah-Mina, dan Jeddah.
Sampai saat ini pihaknya memantau dan mengawasi pelayanan haji sejak di pesawat hingga miqat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
“Kami di pesawat sama-sama dengan jamaah, baik reguler dan khusus, kita lihat jamaah langsung mengambil miqot di King Abdul Aziz, mereka ada juga sudah yang berpakaian ihram, kemudian ada juga yang tidak, sesuai pengambilan kesempatan nanti di King Abdul Aziz ini memakai pakaian ihram,” katanya.
Hal terpenting bahwa jamaah sudah mendapatkan perhatian dari petugas kedatangan.
Kemudian tim juga melihat rata-rata jamaah yang manula atau sakit itu dilayani para petugas dengan menyiapkan kereta dorong.
“Jadi saya lihat pelayanan di King Abdul Aziz ini berjalan baik,” katanya.
Ke depan, jika tim menemukan hal-hal yang menyimpang maka pihaknya akan memberikan rekomendasi sehingga dapat segera dilakukan perbaikan bahkan bila dimungkinkan perbaikan dan peningkatan layanan dapat dilakukan secara langsung tanpa menunggu.
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.