Ilustrasi kendaraan listrik. (CNN Indonesia/Rayhand Purnama Karim JP).
LENSAPANDAWA.COM – Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiadi mendorong operator transportasi online di Indonesia mengembangkan armada berbasis listrik untuk layanan taksi maupun ojek.
Menurut dia, pemerintah ingin hal tersebut terealisasi secara bertahap agar masyarakat sebagai pengguna moda transportasi ikut merasakan manfaat kendaraan listrik.
“Supaya masyarakat cepat juga beralih ke (kendaraan) listrik. Salah satu yang disampaikan pak menteri kami dorong kepada Grab dan Gojek untuk menggunakan kendaraan listrik,” kata Budi ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jumat (13/12).
Mulai awal 2020, Grab Indonesia bakal mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri dengan menggandeng Hyundai, Honda, dan Gesits. Gojek sudah lebih dulu melakukan proyek riset seperti itu, namun kerjasama hanya bersama Honda.
Keduanya melakukan riset terkait transportasi listrik di dalam negeri menggunakan kendaraan ‘hijau’ produsen tersebut sebagai armada taksi, ojek onlie, serta layanan antar barang, dan pemesanan makanan.
“Tapi saya belum ada membuat kewajiban (kepada Gojek dan Grab) terkait hal tersebut,” ucap Budi.
Selain transportasi online, Budi menambahkan transportasi masal bus juga diarahkan menggunakan armada listrik.
Ia menuturkan perusahaan jasa angkutan bus harus sudah memikirkan terkait elektrifikasi di masa mendatang. Sebab, rencana pemerintah transportasi masal bus tidak lagi menggunakan bahan bakar, melainkan energi listrik.
“Saya juga lagi memandang mungkin suatu saat mendorong kepada operator bus secara bertahap ke listrik. Seperti Damri dan Transjakarta. Secara bertahap harus ganti beberapa tahun ke depan ke bus listrik,” kata Budi.