Tubaba, Lensapandawa.com – Terkait Kisruh persoalan di UPT Sekolah Menengah Pertama (SMP) Panaragan Jaya sehingga membuat wali murid mendatangi sekolah tersebut pada Sabtu(6/5/2023) untuk menyampaikan protes kepada oknum Guru (VA) yang diduga telah memberikan kunci jawaban pada anak kandungnya hingga menyebar ke Siswa lain.
Dengan adanya dugaan penyebaran kunci jawaban tersebut terkuak saat siswa lainnya di tuding telah menyontek dengan anak oknum guru tersebut yaitu (RSA).
“Kami itu belajar hasil kami sendiri, jadi pas ujian memang RSA itu ngasih bocoran kunci jawaban tapi gak kami pake karena menurut kami salah, kami dapat nilai besar malah kami di tuduh nyontek dari RSA anak buk VA, kami di tekan oleh pak Sugeng nyontek dari siapa?, kami bilang gak nyontek sama RSA meskipun di kasih dia, nah RSA itu di tanya di kasih bocoran itu dari ibu nya VA,” kata salah satu murid sesuai pertemuan dengan pihak sekolah pada Sabtu (6/5/).
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP 7 Panaragan Jaya mengakui akan dipanggil oleh pihak Dinas pendidikan kabupaten Tulangbawang Barat.
“Ini nanti saya dan yang bersangkutan di panggil lewat kasi dan Kabid,” kata Harmiati saat di temui media di ruang kerjanya, Senin (8/5/).
Selain itu dirinya juga siap apabila di panggil dari pihak lain untuk mengklarifikasi persoalan itu. “Kabarnya dari DPRD mau ke sekolah, kami siap bahkan kami juga minta bimbingan, dari kejadian ini juga saya ambil hikmahnya,” ucap dia.
Selaku pimpinan di SMP 7 Panaragan Jaya tersebut, Harmiati menyayangkan dengan oknum guru tersebut hingga membuat suasana runyam.
“Saya menyangkan kejadian ini membuat booming dan resah, ya siapa yang gak menyayangkan kalau terjadi seperti ini, tapi dari kejadian ini saya ambil hikmahnya karena kalau gak ada persoalan ini gak akan tahu perilaku guru seperti ini, karena bisa saja nantinya juga di lakukan oleh Guru-guru yang lain, tetap saya ambil hikmahnya,” tukasnya.
(*)