Carlos Ghosn. (AP Photo/Maya Alleruzzo)
LENSAPANDAWA.COM –
Seorang pejabat eksekutif MNG Jet, perusahan penyewaan jet pribadi di Turki, mengatakan di hadapan pengadilan bahwa mantan bos Nissan Carlos Ghosn sempat menyinggung soal pembuatan film Hollywood sesaat sebelum terbang ke Beirut, Libanon.
Ghosn telah melarikan diri dari Jepang pada 29 Desember 2019 untuk menghindari persidangan kasus kecurangan finansial. Ia bertolak dari Osaka, kemudian singgah di Istanbul, Turki lantas pergi menggunakan jet lain ke Beirut.
Penyelidikan pelarian diri Ghosn telah dilakukan di Turki. Seorang eksekutif MNG Jet dan empat pilot telah ditahan sejak Januari sebab diduga membantu Ghosn, semuanya didakwa terkait penyelundupan migran dengan tuntutan maksimum delapan tahun penjara.
Pengadilan di Istanbul sudah menggelar sidang mendengar pembelaan terdakwa pada Jumat (3/7). Dua pramugari yang didakwa karena tidak melaporkan tindak kejahatan dengan ancaman satu tahun penjara juga hadir di pengadilan.
Ketujuh terdakwa menyatakan tidak bersalah.
Berdasarkan berkas pengadilan, Automotive News menjelaskan jaksa penuntut menduga manajer operasi MNG Jet Okan Kosemen, salah satu dari tujuh orang di pengadilan, mengetahui sebelum penerbangan bahwa Ghosn akan berada di dalam pesawat dan bakal ditransfer ke Beirut.
Kosemen di pengadilan menjelaskan dia diberitahu oleh seseorang bahwa Ghosn berada di jet saat penerbangan berlangsung ke Istanbul. Dia bilang kooperatif karena berada di bawah tekanan dan percaya keluarganya bisa dalam bahaya.
Kosemen lantas menjelaskan seorang pialang Libanon yang mengatur penerbangan telah meneleponnya dari Beirut untuk mengatakan Ghosn berada dalam jet. Dia menambahkan mendengar latar belakang suara ‘jeritan gembira’ saat telepon dilakukan.
“Saya bersumpah kepadanya [pialang tersebut]. Saya sangat marah,” ucap Kosemen.
Kosemen lantas menemui jet yang membawa Ghosn di Bandara Istanbul kemudian menemaninya menuju penerbangan Beirut.
“Carlos bertanya kepada saya berapa biaya penerbangan … dan mengatakan kepada saya tentang produser Hollywood yang mau membuat pelarian ini menjadi film,” kata Kosemen.
Jaksa penuntut menjelaskan Kosemen berkomunikasi melalui WhatsApp dengan para pilot sebelum, selama, dan setelah penerbangan Osaka-Istanbul. Dikatakan ada penggunaan istilah seperti ‘luggage (bagasi)’ dan ‘consignment (pengiriman)’ yang diduga mereferensi Ghosn.
Kosemen mengatakan kepada pengadilan ‘pengiriman’ mengacu pada sake -anggur beras- yang dipesannya dari Jepang.
Para pilot di pengadilan mengatakan mereka hanya bertugas memeriksa jumlah penumpang, tidak identitas penumpang.
Menurut berkas dakwaan Kosemen mengatakan kepada Jaksa penerbangan yang dipesan pialang Libanon disetujui seharga US$175 ribu. Biaya itu telah dibayar ke rekening MNG Jet.
Pada Januari lalu MNG Jet mengatakan Kosemen memutuskan tanpa sepengetahuan perusahaan dan sudah melayangkan laporan ke kepolisian terkait penggunaan ilegal jet perusahaan.
(fea/fea)