Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menyampaikan sambutan di sela kegiatan di Kantor Gubernur di Jalan Pahlawan Surabaya. (ANTARA/HO-Humas Pemprov Jatim/FA)
LENSAPANDAWA.COM – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat menghormati keputusan Kerajaan Arab Saudi yang menangguhkan layanan ibadah umrah sebagai salah satu langkah menangkal masuk dan menyebarnya virus corona atau COVID-19 ke wilayah tersebut.
"Masyarakat hendaknya menghormati keputusan Pemerintah Arab Saudi menyusul penghentian sementara kedatangan para jamaah umrah," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Kamis.
Ia juga meminta masyarakat menunggu hasil lobi antara Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi membahas persoalan tersebut.
Menurut Ketua Umum PP Muslimat itu, alasan yang dikemukakan Kerajaan Arab Saudi karena kekhawatiran atas merebaknya virus corona harus dihormati karena seluruh pertimbangan-pertimbangannya strategis dan pasti sangat komprehensif.
"Pasti dilakukan dengan berbagai pertimbangan, salah satunya demi keamanan dan kenyamanan jamaah, khususnya dari segi kesehatan," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Sebelumnya, keputusan Kerajaan Arab Saudi menangguhkan layanan umrah merupakan salah satu langkah proaktif guna menangkal masuk dan menyebarnya COVID-19 ke wilayah setempat.
Dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, KBRI Riyadh menjelaskan langkah-langkah pencegahan, antara lain menghentikan sementara warga negara asing masuk ke Kerajaan Arab Saudi dalam rangka ibadah umrah serta ziarah Masjid Nabawi.
Kemudian, menghentikan WNA masuk ke Kerajaan Arab Saudi dengan menggunakan visa kunjungan wisata bagi mereka yang datang dari negara-negara yang terkena wabah virus corona (COVID-19), merujuk kepada kriteria yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan terkait Pemerintah Kerajaan.
"Menghentikan lalu lintas keluar masuk wilayah Kerajaan Arab Saudi dengan menggunakan fasilitas ID Card-kartu tanda penduduk nasionalnya bagi warga negara Arab Saudi dan warga negara dari negara-negara anggota Gulf Cooperation Council (GCC) lainnya (Oman, Kuwait, Qatar, Bahrain, Persatuan Emirat Arab)," demikian pernyataan KBRI Riyadh.
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.