KJRI di Cape Town pastikan terus terlibat dalam Kramat Festival

0
166
KJRI di Cape Town pastikan terus terlibat dalam Kramat FestivalKonjen RI Cape Town Mohamad Siradj Parwito dengan Imam Adam di Makam Syekh Yusuf, Macassar, Afrika Selatan (Dok pri)

LENSAPANDAWA.COM – Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Cape Town Afrika Selatan, M Siradj Parwito mengatakan pihaknya memastikan akan terus terlibat dalam kegiatan budaya Kramat Festival yang rutin diselenggarakan masyarakat keturunan Indonesia di negara itu.

“KJRI Cape Town akan terus membina hubungan baik dengan masyarakat Makassar yang telah terjalin selama ini, dan akan terus terlibat dalam kegiatan budaya tahunan Kramat Festival dalam rangka menjaga tradisi yang telah dilakukan oleh Syekh Yusuf. Selain itu kami pun siap meningkatkan kerja sama di bidang budaya dan people-to-people contact antara kedua negara dalam konteks yang lebih luas," jelas Siradj dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Sebelumnya, Konjen RI melakukan silaturahmi dengan masyarakat keturunan Indonesia di Macassar Cape Town, dalam rangka membina hubungan kekeluargaan dan melestarikan hubungan budaya Indonesia dan Afrika Selatan, yang telah terjalin sejak abad ke-17.

Syekh Yusuf adalah tokoh Muslim Indonesia keturunan bangsawan Kesultanan Gowa. Selepas kekalahannya dari Belanda, ia melarikan diri ke Banten.

Di Banten ia kembali menggugah rakyat Banten untuk memberontak terhadap Belanda dan karena perlawanannya di Banten tersebut, dirinya diasingkan Belanda ke Srilanka pada tahun 1684.

Selama berada di sana Syekh Yusuf masih bisa berkomunikasi dengan murid-muridnya di Banten. Hal itu yang menjadi penyebab Syekh Yusuf diasingkan ke Afrika Selatan di tahun 1693 yang kemudian akhirnya wafat pada tanggal 13 Mei 1699. Syekh Yusuf mendapatkan gelar Al-Makassari dari para pengikutnya di Afrika Selatan.

Mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela menjuluki Syekh Yusuf sebagai “Putera terbaik Afrika”, berkat ajarannya yang dipandang mengilhami juga perlawanan terhadap apartheid. Pada 7 Agustus 1995 dalam kunjungan Presiden Soeharto ke Afrika Selatan, Syekh Yusuf dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

Tidak hanya itu, Syeh Yusuf mendapatkan penghargaan Oliver Thambo yaitu Pahlawan Nasional Afrika Selatan yang diserahkan Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki pada 2009 kepada ahli warisnya yang disaksikan oleh Wapres Jusuf Kalla di Pretoria Afrika Selatan.

Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here