Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Susi Pudjiastuti, dalam acara Pisah Sambut di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu (23/10/2019). ANTARA/MRazi Rahman
LENSAPANDAWA.COM – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diminta untuk fokus dalam mengembangkan perikanan berskala industri dalam rangka meningkatkan kinerja dan ekspor produk kelautan dan perikanan nasional.
"Pemerintah semestinya fokus pada perikanan dengan skala industri untuk memanfaatkan potensi perikanan nasional secara luas," kata Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Slamet, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Menurut Slamet, salah satu "pekerjaan rumah" yang sangat esensial di bidang kelautan adalah kebijakan strategis yang belum dituntaskan oleh menteri sebelumnya yaitu terkait industri perikanan dalam negeri, sedangkan selama periode 2014-2019 pemerintah masih fokus pada kegiatan perikanan skala kecil.
Ia mengingatkan bahwa KKP juga diamanatkan untuk menjalankan kolaborasi antara instansi pemerintah dengan daerah dalam hal industrialisasi sektor perikanan.
Slamet berpendapat bahwa penyebab lambannya proses industrialisasi perikanan kemungkinan besar dikarenakan selama lima tahun ke belakang, KKP terlalu sibuk mengurusi UU Perikanan atau pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal.
Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) meyakini bahwa kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan yang baru, Edhy Prabowo, akan bisa memajukan industri perikanan karena sosok Edhy dinilai cukup mumpuni dan memberikan harapan baru.
"Sewaktu menjadi anggota dewan, beliau yang menangani perikanan dan pertanian di Komisi IV DPR RI. Tentu beliau faham betul dengan kebijakan-kebijakan seperti apa untuk memajukan industri perikanan," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto.
Yugi mengemukakan bahwa selain pernah menjadi anggota DPR, Edhy Prabowo juga malang melintang di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan banyak berkecimpung di dunia perikanan.
Wakil Ketua Kadin juga mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan mengajukan pertemuan untuk berdiskusi dan mensinergikan program pemerintah dengan program Kadin di sektor kelautan dan perikanan.
"Jadi dengan terpilihnya beliau, harapan untuk membenahi perikanan menjadi lebih baik," katanya.
Menurut dia, saat ini tidak sedikit peraturan-peraturan yang masih membelit produktivitas, menghambat peningkatan ekspor, serta kepastian pasok untuk industri perikanan, belum lagi masalah klasik seperti pembiayaan, tingginya biaya logistik dan transportasi perikanan yang masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dicarikan solusinya.
Kadin, lanjutnya, siap mendukung dan bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mendeteksi dan mengetahui akar permasalahan yang dialami stakeholder perikanan agar dapat segera diantisipasi, utamanya mengenai pengembangan industri perikanan dan strategi peningkatan ekspor.
"Kami juga berharap Menteri Edhy bisa mengoptimalkan potensi besar pengembangan budidaya dan perikanan tangkap yang sustainable serta menjawab tantangan digitalisasi supply chain perikanan," pungkas Yugi.
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.