Ilustrasi. (Foto: CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
LENSAPANDAWA.COM – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengkritik sikap Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang memblokir akses internet di Wamena dan Jayapura, Papua pada Senin (23/9).
Alih-alih memblokir akses internet, Koordinator KontraS Yati Andriyani menegaskan pemerintah justru seharusnya membuka akses seluas-luasnya. Utamanya, bagi para jurnalis untuk menghimpun laporan dan kronologi yang utuh.
“Saya rasa harus dihindari ya, dalam situasi yang seperti ini justru yang dibutuhkan adalah terbukanya akses informasi, sehingga ada informasi yang patut untuk dipertanggungjawabkan,” ungkap Yati saat ditemui di kantor YLBHI, Jakarta, Senin (23/9).
Untuk mengurai kerusuhan, Yati mengatakan perlu diketahui akar masalah pemicu konflik. Hal tersebut tak bisa berpatokan pada informasi pemerintah dan aparat keamanan belaka.
“Dengan menutup akses informasi sama dengan pemerintah membatasi hak masyarakat, hak publik dan jurnalis untuk mendapatkan kebenaran, dan fakta-fakta yang sebenarnya,” tambahnya.
Sejauh ini pihak kepolisian mengklaim kericuhan di Wamena dipicu beredarnya hoaks. Akan tetapi, Yati menolak menerima begitu saja informasi tersebut.
Menurutnya, masyarakat perlu melakukan verifikasi terkait pemicu kericuhan di Wamena.
“Untuk bisa mengetahui apakah itu pemicu peristiwanya saya rasa yang paling fair dan terbuka adalah kepolisian, penegak hukum dan pemerintah membuka akses seluas-luasnya bagi jurnalis untuk peliputan dan mendapatkan informasi sebaik mungkin di lapangan,” jelasnya.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memutuskan untuk membatasi akses internet di Wamena menyusul kerusuhan hari ini, Senin (23/9).
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara disebut telah memberi arahan kepada operator untuk melakukan pembatasan akses internet di Wamena. Operator juga telah melakukan pembatasan akses internet tersebut.
“Barusan dapat update Pak Menteri sudah meminta operator untuk pembatasan layanan data di Wamena dan sudah dilakukan oleh operator,” kata Plt Kepala Biro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu dalam pesan singkat, Senin (23/9).