Langka, Komodo Beranak Tiga Tanpa Kawin dengan Pejantan

0
142
Langka, Komodo Beranak Tiga Tanpa Kawin dengan PejantanKomodo di kebun binatang AS menetas tanpa kawin dengan pejantan. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

LENSAPANDAWA.COM – Kebun Binatang Chattanooga di Amerika Serikat mengabarkan seekor Komodo betina bernama Charlie telah menetaskan tiga anak tanpa melalui proses kawin dengan pejantan. Kebun binatang mengatakan Charlie menetaskan tiga Komodo anakan itu dihasilkan lewat partenogenesis.

Parthenogenesis terjadi ketika sel telur lain, bukan sperma, membuahi sel telur. Proses biologis pembuatan sel telur, yang disebut oogenesis itu biasanya menghasilkan tubuh kutub yang berisi duplikat DNA telur.

Ini adalah kejadian yang langka bagi vertebrata atau hewan dengan tulang belakang seperti Komodo (Varanus komodoensis), hewan endemik Indonesia. Sebab, hanya 70 spesies bertulang belakang yang dapat melakukannya, yaitu sekitar 0,1 persen dari semua vertebrata.

Kebun Binatang Chattanooga mengatakan Charlie melahirkan tiga anaknya dengan jenis kelamin jantan pada Agustus 2019. Ketiga anak Charli diberi nama Onyx, Jasper, dan Flint.


Charlie sejatinya tinggal sekandang dengan Komodo jantan bernama Kadal. Akan tetapi, pihak kebun binatang memastikan Kadal bukan ayah dari ketiga anak yang dilahirkan oleh Charlie. Hal ini sudah dipastikan lewat tes DNA dari tiga anakan tersebut.

Dalam keterangan tertulis, presiden dan CEO Kebun Binatang Chattanooga Dardenelle Long mengatajan penetasan itu lebih istimewa dan mewakili masa depan yang cerah bagi spesies Komodo. Pasalnya, dia menyebut komodo terdaftar rentan terhadap kepunahan.

“Staf kami sangat senang berperan dan dapat menyaksikan kejadian yang benar-benar ajaib ini,” Long.

Melansir CNN, Komodo telah berevolusi untuk berkembang biak, baik secara seksual maupun partenogenetik karena mereka umumnya hidup terisolasi di alam liar dan menjadi kasar ketika didekati. 

Komodo betina membawa kromosom seks WZ, sedangkan jantan membawa tipe ZZ. Ketika partenogenesis terjadi, induk hanya dapat membuat telur WW atau ZZ dan karena telur WW tidak dapat hidup, hanya telur ZZ yang tersisa untuk menghasilkan semua tukik jantan, kata kebun binatang.

“Biasanya, tubuh kutub ini mengerut dan menghilang. Namun, dalam kasus Komodo, tubuh kutub jelas bertindak sebagai sperma dan mengubah sel telur menjadi embrio,” kata majalah Scientific American pada 2006 ketika kasus partenogenesis pertama pada komodo dilaporkan.

Berita sebelumyaBrazil libatkan dokter Kuba untuk perangi corona
Berita berikutnyaValencia sebut 35 persen skuatnya positif terinfeksi COVID-19

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here