Ilustrasi asteroid. (iStockphoto/dottedhippo)
LENSAPANDAWA.COM – Peneliti Pusat Sains Antariksa Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Abdul Rachman menyebut benda langit yang dapat membahayakan kehidupan makhluk di Bumi ialah Asteroid.
Sebab, benda langit ini memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari ukuran kecil sampai yang sangat besar. Menurut Abdul, ada Asteroid yang memiliki ukuran sampai 132 x 100 x 76 kilometer.
Selain itu, Asteroid merupakan benda langit yang padat seperti batu dengan bentuk yang tidak beraturan. Lalu ia menyinggung fenomena alam seperti melintasnya meteor ke Bumi itu berasal dari pecahan Asteroid.
“Benda langit apa yang bisa membuat petaka di Bumi? Jawabannya adalah benda asal dari meteor tadi yaitu Asteroid,” kata Abdul saat acara diskusi virtual membahas Meteor Jatuh dan Bencana di Bumi pada Minggu (3/5).
“Coba kita lihat Asteroid itu, benda langit padat seperti batu dengan bentuk yang tidak beraturan dan tidak seperti planet atau Bulat yang bisa kita bisa katakan bulat,” lanjutnya.
Lebih lanjut kata Abdul, Asteroid yang teridentifikasi pada era sekarang ini merupakan sisa dari miliaran Asteroid jaman dahulu. Sisa-sisa Asteroid ini kemudian membentuk planet-planet dalam, yang saat ini kita kenal dengan planet Merkurius, Venus, dan Bumi.
Sebelumnya berdasarkan data Pusat Studi Objek Dekat Bumi (CNEOS) NASA, ada sejumlah Asteroid dengan diameter lebih dari 400 meter yang melintas dekat Bumi sepanjang 2020.
CNEOS mencatat setidaknya ada 10 Asteroid, antara lain 52768 (1998 OR2), 2003 OC3, 65690 (1991 DG), 388945 (2008 TZ3), 2011 GM44, 159402 (1999 AP10), 144411 (2004 EW9), 136795 (1997 BQ), 7753 (1988 XB), dan 8014 (1990 MF).
Kendati demikian, NASA mengakui belum ada Asteroid yang mengancam Bumi.
Sebelumnya, publik diramaikan fenomena dukhan atau tanda-tanda kiamat yang berkaitan dengan jatuhnya asteroid di Bumi pada 15 Ramadhan 1441 Hijriah yang bertepatan pada hari Jumat, 8 Mei 2020.
Fenomena dukhan adalah kabut atau asap diramalkan akan terjadi pada 15 Ramadhan 1441 Hijriah, yang bertepatan jatuh pada hari ini, Jumat, 8 Mei 2020.
Salah satu ramalan menyebutkan bahwa kabut itu terjadi akibat tabrakan meteor atau asteroid dengan bumi. Ramalan soal Dukhan sebagai satu dari 10 tanda-tanda kiamat besar itu dikaitkan dengan Ayat Alqur’an surah Ad-Dukhan ayat 10-11 dan hadis riwayat Muslim dari Hudzaifah bin Usaid.
Informasi akan datang Dukhan atau kiamat pada pertengan Ramadan, tepatnya 15 Ramadan pada malam Jumat kemudian disebut ada dalam hadis yang diriwayatkan Abdillah Al-Hakim dalam Kitab Al-Fitan Imam Nu’aym bin Hammad.
Dalam buku tersebut dijelaskan akan ada pekik suara kencang hingga orang yang tidur terbangun karena kaget pada malam Jumat 15 Ramadan.
Tafsir itu kemudian dikaitkan dengan munculnya kabut yang menimbulkan pekikan keras hingga muncul kabut. Namun banyak ulama yang menyebut bawa tingkat hadis tersebut adalah palsu.
(din/DAL)