Petugas keamanan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggunakan masker berbahan nano. (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
LENSAPANDAWA.COM – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan penting dan perlunya penguatan modal sosial masyarakat dalam penanganan pandemi COVID-19 dan percepatan pemulihan bangsa akibat bencana non-alam itu.
"Modal sosial termasuk jejaring sosial dan rasa saling percaya memegang peranan yang penting dalam mitigasi maupun percepatan penanganan bencana," kata Kepala Pusat Penelitian Kependudukan LIPI Herry Yogaswara dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.
Herry menuturkan peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana pada 26 April semestinya menjadi momentum untuk menyadari perlunya pemahaman mitigasi bencana di semua aspek, termasuk dengan penguatan modal sosial di Tanah Air.
Herry mengatakan modal sosial lahir dari situasi kebersamaan yang tidak dipaksakan, sehingga anggota komunitas menjalankannya dengan kerelaan yang tinggi. Kepemimpinan lokal yang menjadi teladan dan budaya saling bantu dan menghargai sebetulnya masih hidup dalam banyak komunitas masyarakat Indonesia.
"Melalui pemberitaan kita saksikan ketika ada keluarga yang isolasi mandiri, tetangga lainnya membantu. Sebelum pemerintah menginisiasi Pembatasan Sosial Berskala Besar, anggota masyarakat saling bantu menyediakan sembako maupun makanan," tuturnya.
Herry menuturkan meski Indonesia pernah mengalami wabah flu burung beberapa tahun lalu, tidak membuat pihak-pihak yang terkait lebih sigap saat ancaman pandemi COVID-19. Hal itu menyebabkan dampak sosial yang merupakan imbas kurang siapnya mengantisipasi pandemi ini, seperti kepanikan masyarakat serta masalah-masalah sosial yang kemudian muncul.
Padahal, masyarakat Indonesia punya modal sosial yang telah terbukti mempercepat pemulihan bencana, seperti saat tsunami Aceh pada 2004, gempa bumi Yogyakarta pada 2006, dan erupsi Merapi pada 2010.
Berkontribusi dalam upaya percepatan penanganan COVID-19, Laboratorium Bio Safety Level-3 milik LIPI yang berada di Cibinong, Jawa Barat, melakukan Reverse Transcription-Polymerase Chain Reaction untuk mendukung deteksi virus SARS CoV-2 penyebab COVID-19.
Peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI sekaligus Manajer Laboratorium Bio Safety Level-3, Ratih Asmana Ningrum mengatakan laboratorium itu juga terlibat dalam beberapa kegiatan riset yang beragam terkait COVID-19, di antaranya mulai pengembangan vaksin rekombinan, pembuatan kit deteksi SARS CoV-2 berbasis antibodi dan berbasis molekuler dengan metode Loop Mediated Isothermal Amplification atau LAMP.
Laboratorium itu juga melakukan penelitian untuk whole genome sequencing untuk virus SARS CoV-2, uji klinis imunomulodulator dari herbal untuk COVID-19, antivirus SARS CoV-2, dan uji berbagai alat sterilizer seperti robot AUMC.
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.