LIPI Respons Soal Trenggiling Jadi Perantara Virus Corona

0
202
LIPI Respons Soal Trenggiling Jadi Perantara Virus CoronaLIPI respons dugaan Trenggiling sebagai perantara virus corona. (Istockphoto/ugniz)

LENSAPANDAWA.COM – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) membenarkan trenggiling terindikasi kuat sebagai perantara virus corona yang pertama kali merebak di Kota Wuhan, Hubei, China.

Peneliti mikrobiologi LIPI, Sugiyono Saputra menuturkan ada kesamaan material genetik virus corona yang diambil dari tubuh pasien dan trenggiling.

“Memang dugaan menguat hewan perantaranya adalah trenggiling,” ujar Sugiyono kepada CNNIndonesia.com, Senin (11/2).

Sugiyono menuturkan hasil penelitian bahwa trenggiling sebagai perantara virus corona belum dipublikasikan.

Namun, hasil penelitian di Guangzhou menyatakan trenggiling merupakan sumber dari 2019nCoV berdasarkan kesamaan material genetik virus corona manusia yang terinfeksi.


Lebih lanjut, Sugiyono menyampaikan kesamaan material genetik virus corona bukan berarti menjadikan trenggiling sebagai asal virus corona yang merebak di Wuhan. Dia mengatakan trenggiling merupakan perantara dari virus corona yang berasal dari kelelawar.

“Jadi dugaanya coronavirus memang dari kelelewar. Kemudian perantaranya adalah trenggiling,” ujarnya.

[Gambas:Video CNN]

Selain itu, Sugiyono menyampaikan jenis trenggiling yang menjadi perantara virus corona adalah Manis Javanica atau trenggiling sunda. “Spesies trenggilingnya Manis Javanica,” ujarnya.

Sugiyono menambahkan mamalia merupakan inang dari virus corona, khususnya kategori beta.

“Coronavirus, terutama betacoronavirus memang inangnya adalah mamalia,” ujar Sugiyono.


Melansir WWF, trenggiling sunda yang terancam kepunahan menjadi incaran perburuan untuk diperdagangkan secara ilegal.

Trenggiling sunda diketahui dikonsumsi dagingnya dan dijadikan obat oleh warga China. Bahkan, WWF menyebut daging trenggiling menjadi bahan baku narkoba.


Berdasarkan data, trenggiling merupakan salah satu satwa yang paling diminati di pasar gelap global. Kebutuhan daging dan sisiknya di China diperkirakan sekitar 100 hingga 135 ribu kilogram.


“Dalam melancarkan aksinya, bagian tubuh trenggiling maupun trenggiling utuh diselundupkan dengan berbagai macam cara. Kelompok penyelundup bergerak sangat cepat dengan menggunakan lebih dari 150 rute yang berbeda-beda dan menambah hampir 30 rute baru setiap tahun,” kutip laporan WWF.

Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here