Ilustrasi virus corona menempel di benda mati. (iStockphoto/koto_feja)
LENSAPANDAWA.COM –
Sejumlah peneliti membagikan pendapat mereka terkait virus corona SARS-CoV-2 (Covid-19) yang dapat menempel di benda mati seperti ponsel atau barang yang sehari-hari biasa digunakan. Bahkan virus ini bisa bertahan hidup selama hitungan menit bahkan sampai berhari-hari.
Baru-baru ini, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Edward Faisal mengatakan bahwa beberapa virus termasuk virus corona penyebab penyakit Covid-19 dapat bertahan hingga lima hari di telepon genggam. Hal ini ia sampaikan dalam dialog di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Rabu (17/6) kemarin.
Menurut Edward, virus dapat menempel karena berbagai faktor. Misalnya ketika sang pemilik terinfeksi virus corona baru, lalu virus itu menempel di gawai elektroniknya.
Selain itu, Edward mengatakan pencemaran virus ke ponsel juga bisa terjadi tempat-tempat keramaian atau umum seperti di dalam kereta commuter line (KRL) dari percikan droplet para penumpang.
“Saat virus nempel di gawai kita bisa bertahan sampai lima hari, jangan salah,” kata dia.
“Pencemaran virus ke ponsel juga dapat berasal dari percikan droplet dari para pengguna KRL. Sebab, droplet ini dapat keluar ketika manusia berbicara apabila tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak,” ucap dokter Edward.
Sebelumnya Badan Kesehatan AS (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) mengungkapkan bahwa sangat mungkin orang tertular virus corona ketika menyentuh permukaan yang sudah terkontaminasi, entah menyentuh mulut, hidung, ataupun mata.
Virus bisa bertahan sampai berhari-hari jika benda-benda tersebut tidak disemprot desinfektan. Malah pemerintah Indonesia sempat menerapkan kebijakan pembatasan pengiriman barang dan impor dari China dan Hong Kong untuk mencegah penyebaran virus corona.
Menanggapi hal ini, Lembaga Biologi Molekular Eijkman sudah mengeluarkan pernyataan mereka terkait virus corona baru bisa hidup di benda mati.
Menurut Kepala Lembaga Eijkman Institute Amin Soebandrio yang dihubungi CNNIndonesia.com pada 26 Februari 2020 lalu, pernyataan tersebut merujuk pada virus corona secara umum seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
“Info itu (virus corona bisa hidup di benda mati) kepada virus corona pada umumnya, belum ada yang khusus SARS-CoV-2 (atau yang lebih dikenal dengan Covid-19),” kata Amin.
Amin pun setuju kemungkinan sebuah benda terpapar virus corona yang terbawa bahan biologi seperti sputum (dahak).
“Tapi mungkin saja, apalagi jika bersama bahan biologik lainnya (sputum dan sebagainya. Di Indonesia belum (kajian soal Covid-19),” ucap Amin.
Hingga saat ini, belum ada penelitian yang spesifik meneliti ketahanan virus corona Covid-19 untuk bisa bertahan hidup ketika menempel di suatu beda dan berpotensi menginfeksi manusia.
Untuk mencegah terjadinya infeksi virus corona ke manusia, Profesor Penyakit Menular dari Universitas California, Dr. Charles Chiu menyarankan untuk dilakukannya desinfektan secara berkala. Pernyataan ini ia keluarkan lewat wawancara bersama jurnalis CNN pada 18 Februari 2020.
Ia menyarankan campuran pembersih dicampur dengan 62-71 persen ethanol, 0,5 persen ethanol peroxida atau 0,1 persen sodium hypoclorite. Namun ada alternatif lain seperti membersihkan dengan pemutih selama satu menit.
(din/DAL)