Ilustrasi. (Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
LENSAPANDAWA.COM – Angkatan Laut China dikabarkan menugaskan kapal perang permukaan terbesar dan tercanggihnya, yakni Nanchang ke pelabuhan Qingdao. Kapal perusak Tipe 055 kelas 10.000 ton pertama di China itu diperkirakan akan menemani kapal-kapal induk yang beroperasi lebih jauh dari pantainya dan meninju lebih jauh ke barat Pasifik.
Nanchan resmi diluncurkan pada Juni 2017. Kapala penghancur generasi ketiga itu diklaim menandai lompatan dalam alat utama sistem pertahanan AL China.
Melansir Japan Times, peneliti dan pakar keamanan maritim di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam, Collin Koh mengatakan bawah kapal perang itu sejauh ini merupakan kapal perang permukaan paling kuat di AL China, di luar kapal induknya.
Memiliki beban lebih dari 10.000 ton, Tipe 055 panjangnya mencapai 180 meter dengan lebar 20 meter dan disebut oleh Pentagon bukan sebagai perusak, tetapi sebagai kapal penjelajah yang lebih besar.
Nanchang dikabarkan memiliki 112 sel rudal peluncuran vertikal yang mampu meluncurkan kombinasi rudal permukaan-ke-udara, rudal anti-kapal, rudal serangan darat, dan rudal anti-kapal selam.
Kapten Nanchang, Zhou Minghui mengatakan bahwa kapal tersebut direncanakan akan mulai melakukan pelatihan dalam semua sistem dan mata pelajaran untuk membentuk kemampuan tempur dan mengintegrasikan ke dalam sistem tempur PLA.
Pakar angkatan laut Tiongkok, Li Jie mengatakan Nanchang diperkirakan akan menemani Liaoning, kapal induk pertama China yang merupakan reparasi dari kapal era Soviet yang berbasis di Qingdao. Dia mengatakan kemungkinan akan membentuk kelompok pertempuran kapal induk.
Tipe 055 sendiri nantinya akan berfungsi sebagai pengawal bagi kapal induk. Li menyebut kapal itu sangat serbaguna dan bisa memimpin kelompok tugas tanpa kapal induk, yang melakukan berbagai misi. Selain itu, kapal tersebut diklaim bisa menemani Shandong, kapal induk pertama yang diproduksi di dalam negeri China.
Saat ini, China secara teratur mengirimkan kapal pemerintah ke daerah di sekitar Kepulauan Senkaku yang dikuasai Jepang, yang juga diklaim oleh China sebagai Kepulauan Diaoyu. Koh mengatakan bahwa kapal pasti akan menarik perhatian Jepang mengingat ukurannya, kemampuannya.
“Namun, saya melihatnya seiring waktu, kapal akan diawasi dan dipertimbangkan dengan cara yang berbeda dari bagaimana kapal-kapal PLAN lainnya ditempatkan di bawah pengawasan pasukan Jepang,” katanya.
Nanchang saat ini diketahui bergabung dengan parade angkatan laut sebagai penanda peringatan ke-70 pendirian Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN). China sengaja membangun kapal itu dengan tujuan untuk menjaga keamanan kedaulatan dan kepentingan luar negeri.
Selain ke pelabuhan Qingdao, lima kapal perusak Tipe 055 lainnya dilaporkan telah diluncurkan di Galangan Kapal Dalian di Liaoning dan Galangan Kapal Jiangnan di Shanghai. Analis memperkirakan China dapat mengembangkan versi yang ditingkatkan dari Tipe 055 yang menampilkan teknologi senjata canggih seperti pistol rel elektromagnetik.
Melansir Business Insider, kapal tersebut dipersenjatai senjata H / PJ-38 130-mm gun. Namun ada laporan bahwa kapal ini akhirnya bisa dilengkapi dengan railgun. Kapal itu menggunakan radar X- dan S-band, yang memungkinkannya melacak objek tersembunyi dari berbagai ukuran.
Secara teknis, Nanchang sejatinya diklasifikasikan sebagai kapal penjelajah karena memiliki kapasitas muatan besar yang dapat membuntuti kapal penjelajah kelas Ticonderoga Angkatan Laut AS, tetapi melebihi kapal perusak kelas Arleigh Burke yang hanya memiliki 96 sel peluncuran vertikal.
Saingan utama kapal tersebut dikatakan sebagai perusak kelas Zumwalt, yang terus menderita dari berbagai masalah perkembangan. (jps/mik)