Bill Gates (NICHOLAS KAMM / AFP)
LENSAPANDAWA.COM – Sebuah teori konspirasi menempatkan pendiri Microsoft Bill Gates sebagai orang yang bertanggung jawab atas situasi pandemi Covid-19 akibat infeksi virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan jutaan orang terinfeksi dan ratusan ribu meninggal dunia.
Teori konspirasi muncul setelah pakar konservatif mengaitkan sejumlah tindakan dan pernyataan Gates beberapa tahun silam terkait dengan pandemi.
Bill Gates telah mengadvokasi kesiapsiagaan menghadapi pandemi selama bertahun-tahun. Dalam pidato di TED, dia memperingatkan tentang jumlah korban jiwa yang berpotensi mengejutkan akibat pandemi di seluruh dunia.
Ketika pandemi Covid-19 menyebar ke seluruh dunia, Gates menjanjikan US$250 juta untuk memerangi penyakit itu dan untuk membuat vaksin. Luar biasanya, kedua faktor itulah yang memberikan dasar bagi serangkaian teori konspirasi baru yang menunjuk Gates sebagai asal mula virus corona.
Pada 2015, Bill Gates pernah berpidato di TED dengan mengangkat judul “Wabah berikutnya? Kami belum siap”.
Kala itu, Gates mencontohkan wabah ebola yang menewaskan ribuan orang di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone. Dia kemudian menyoroti faktor-faktor pencegahan penyebaran penyakit di seluruh dunia dan memperingatkan potensi pandemi di seluruh dunia yang jauh lebih menular.
“Kegagalan untuk mencegah bisa memungkinkan epidemi berikutnya secara dramatis lebih dahsyat daripada ebola. Anda dapat memiliki virus di mana orang merasa cukup baik padahal mereka menular ketika naik pesawat atau mereka pergi ke pasar,” ujar Gates, seperti dikutip Business Insider.
Apa yang disampaikan Gates sesuai dengan virus corona baru yang gejalanya tidak selalu bermanifestasi hingga 14 hari dan berpotensi lebih lama.
Mengutip pembicaraan itu dan sumbangan Yayasan Gates senilai US$250 juta untuk memerangi penyakit Covid-19, beberapa ahli teori konspirasi sayap kanan mengklaim Gates adalah dalang yang menciptakan virus corona baru.
Dalam investigasi New York Times, teori konspirasi yang menghubungkan Gates dengan virus corona baru dimulai pada akhir Januari 2020. Dalam laporan itu, Gates disebut telah memiliki pengetahuan tentang pandemi virus corona.
Beberapa hari kemudian, situs web Infowars, situs yang dijalankan oleh Alex Jones, seorang ahli teori konspirasi yang mengklaim penembakan Sandy Hook adalah sebuah kebohongan menerbitkan sebuah artikel yang secara tidak benar menyatakan Gates Foundation turut menyelenggarakan latihan pandemi pada akhir 2019 dan mensimulasikan secara global wabah virus corona.
Karya Infowars berusaha untuk menghubungkan investasi berkelanjutan Gates Foundation dalam memerangi pandemi global dengan pengetahuan sebelumnya tentang pandemi virus corona.
Menurut tindak lanjut FactCheck.org, fakta di balik artikel Infowars yang sebenarnya adalah Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins menggelar latihan yang berfokus pada keadaan darurat kesiapsiagaan jika terjadi ‘pandemi yang sangat parah’. Acara itu diikuti oleh Yayasan gates.
Acara itu, kata FactCheck.org, tidak terkait dengan SARS-CoV-2 dan itu tidak membuat prediksi kehidupan nyata tentang angka kematian.
Perbedaan itu, bagaimanapun, diabaikan oleh teori konspirasi.
Melansir CNN, Gates merasa aneh dengan konspirasi yang diarahkan kepada dirinya. Bahkan dia mengaku heran jika ada sejumlah orang yang percaya dengan tudingan tersebut.
“Saya tidak tahu bahwa sejumlah orang berarti percaya akan hal itu. Anda tahu ada orang yang ingin melihat itu melalui lensa politis, bukan lensa ilmiah,” ujar Gates.
Di sisi lain, Gates mengatakan tujuan di balik tindakannya selama ini adalah untuk memperingatkan tentang kerentanan yang terjadi akibat pandemi. Selama ini, Gates berharap bisa melakukan hal tersebut. (jps/eks)