Mobil listrik Mini Cooper SE. (guenterschmied.com)
LENSAPANDAWA.COM – Mini di Amerika Serikat telah mengumumkan mengganti nama resmi pelek mobil listrik Cooper SE, dari ‘Corona Spoke’ menjadi ‘Power Spoke’. Menurut perusahaan penggantian itu terkait isu sensitif mengenai wabah virus corona (Covid-19).
Nama Corona Spoke sebenarnya sudah diberikan sebelum virus corona jadi pandemi yang meluas ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Mini menamakan demikian sebab pelek 17 inci pada Cooper SE itu punya desain unik yang belum pernah digunakan pada model konvensional.
“Roda diganti namanya dari ‘Corona Spoke’ menjadi ‘Power Spoke’ karena sensitivitasnya terhadap situasi covid-19,” kata juru bicara Mini mengutip Cnet, Jumat (24/4).
Kasus mengubah nama karena berkaitan dengan hal sensitif bukan pertama kali terjadi pada industri otomotif. Mobil terlaris Tata, Tiago, sebelumnya dinamakan Zica namun diubah karena sama dengan virus zica.
Cooper SE, mobil listrik berteknologi BMW yang pertama buat Mini dibekali baterai lithium-ion 32,6 kWh yang diletakkan di lantai kendaraan. Jika baterai terisi penuh mobil dikatakan mampu bergerak sejauh 235 km hingga 270 km tergantung mode berkendara yang dipilih.
Baterai ini dapat diisi hingga 80 persen hanya dalam 36 menit menggunakan pengisi daya cepat 50kW DC. Sedangkan saat diisi dengan tegangan listrik rumahan, baterai dapat terisi 80 persen dalam 3,2 jam.
Motor listrik pada mobil ini dikatakan mampu menghasilkan tenaga maksimal 184 hp dengan torsi 270 nm.
Dalam uji coba internal, Cooper SE sanggup berakselerasi 0-60 km per jam hanya dalam 3,9 detik. Sementara 0-100 km per jam membutuhkan waktu 7,3 detik, sedangkan kecepatan tertinggi 150 km per jam. (fea)