Ilustrasi. (Foto: CNN Indonesia/Daniela)
LENSAPANDAWA.COM – Rencana Bank Indonesia (BI) meringankan uang muka (down payment/DP) pembelian secara kredit mobil dan motor disambut positif oleh salah satu merek premium di dalam negeri, BMW. Perubahan ketetapan DP ini diharapkan bisa mengerek naik penjualan mobil premium di Indonesia.
Ketetapan DP pembelian mobil secara kredit yang berlaku saat ini adalah 25-30 persen. BI bakal meringankannya menjadi 15-20 persen mulai 2 Desember 2019 khusus buat perusahaan pembiayaan yang rasio kredit bermasalahnya (Non Performing Loan/NPL) di bawah lima persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan tujuan penurunan itu agar permintaan kredit kendaraan bisa meningkat agar menjaga pertumbuhan domestik menghadapi faktor eksternal perekonomian.
“Ini sebetulnya salah satu yang kami lihat sebagai tren positif,” kata Vice President of Sales BMW Indonesia Bayu Riyanto, di Jakarta, Kamis (10/10).
Menurut dia cara itu merupakan reaksi pemerintah untuk menstabilkan kondisi di lapangan sebab dinilai rata-rata perusahaan pembiayaan punya NPL di bawah dua persen.
“Tentunya kami mengharapkan lebih banyak penjualan, nanti orang akan berpikir sudah saatnya ganti kendaraan. Ini positif buat kami semua,” ucap Bayu.
Jadwal penurunan DP yang bakal berlaku pada akhir tahun kemungkinan bisa menyesuaikan kebiasaan berbagai merek yang pada umumnya mengumbar diskon buat menghabiskan stok unit.
“Iya mungkin bisa seperti itu, tapi sebelumnya pemerintah punya alasan yang lebih detail, itu kan dari segi penjualan. Pemerintah juga sepertinya punya pertimbangan matang kenapa harus diturunkan,” kata Bayu.
Antusiasme BMW tidak serupa dengan Astra Daihatsu Motor (ADM). Pada beberapa hari yang lalu Direktur Pemasaran ADM Amelia Tjandra mengatakan penurunan DP belum bisa mengangkat pasar sebab daya beli masyarakat belum cukup.
“Dasarnya semua itu bagus, tapi hanya bisa direalisasikan tergantung daya beli. Sudah banyak paket (kebijakan) yang ditawarkan,” kata Amelia Senin (7/10).
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah menurunkan target penjualan mobil pada tahun ini menjadi 1 juta unit dari sebelumnya 1,1 juta unit.
Hal itu dilakukan setelah mempertimbangkan hasil selama delapan bulan penjualan nasional hanya mencapai 660 ribu unit, padahal pada periode sama tahun lalu bisa mencapai 763 ribu unit.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.