Mobil-mobil yang Diprediksi Laris Saat New Normal

0
147
Mobil-mobil yang Diprediksi Laris Saat New NormalMobil pribadi yang diprediksi laris saat new normal. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)

LENSAPANDAWA.COM – Masyarakat diprediksi mengurangi kegiatan bepergian menggunakan moda transportasi umum, termasuk untuk urusan keluar kota pada masa transisi new normal atau kehidupan normal baru. Hal itu untuk menghindari terpapar virus corona.

Sejalan dengan hal tersebut, masyarakat diyakini akan mengandalkan mobil pribadi untuk bepergian. Kondisi ini diprediksi akan meningkatkan penjualan mobil baru.

Demikian disampaikan Business Innovation and Sales & Marketing Director Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy.

“Berdasarkan beberapa studi yang kami lihat, memang ada peningkatan intensi pembelian mobil dari pengguna transportasi umum,” kata Billy melalui pesan singkat, Selasa (9/6).

Kendati demikian, Yusak sedikit membeberkan mobil penumpang yang bakal laris di tengah masyarakat, yaitu city car seperti Honda Brio RS dan Satya, serta mobil penumpang keluarga tiga baris, yakni Honda Mobilio.

Senada dengan Yusak. Head of Product Development & Accessories SIS divisi roda empat Yulius Purwanto juga memprediksi akan terjadi peningkatan penjualan mobil.

Menurut Yulius masyarakat kemungkinan akan beralih membeli mobil pribadi dari biasanya menggunakan transportasi massal untuk kegiatan harian dan luar kota yang dinilai berpotensi tertular virus corona.

“Tetapi semua kembali ke pribadi masing-masing apakah akan menggunakan umum atau pribadi. Kebutuhan untuk bepergian pasti akan tetap ada,” ungkap Yulius.

Di satu sisi, Toyota Indonesia tengah mengantisipasi lonjakan pembelian mobil pribadi. Direktur Marketing Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi mengatakan perusahaan tengah memetakan potensi tersebut pada masa transisi ini.

“Ada kemungkinan seperti itu, sedang kami monitor,” ucap Anton.

Anton berpendapat penjualan produk otomotif tumbuh tidak harus mobil penumpang yang punya bandrol ‘murah’. Anton yakin mobil dengan kelas menengah ke atas seperti Fortuner juga akan menjadi pilihan konsumen.

“Mobil yang good value tidak harus murah, tentu menjadi pilihan konsumen baik LCGC, Avanza, Rush, Innova Fortuner, dan lainnya,” kata Anton.

Tergantung daya beli konsumen

Tidak dipungkiri penjualan mobil sejak Maret 2020 terpukul akibat pandemi corona (Covid-19). Produsen nyaris ‘puasa’ penjualan sebab aktivitas bisnisnya ‘terkunci’ sementara oleh kebijakan pemerintah terkait pandemi Covid-19. Hal terburuk ketika masyarakat mengesampingkan kebutuhan non pokok seperti membeli mobil pribadi.

Terlepas dari itu, setia APM punya sikap optimistis memasuki transisi new normal.

Menurut Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra, penjualan mobil potensi tumbuh setelah pemerintah melonggarkan PSBB. Namun, Amelia menilai itu tetap tergantung pada kemampuan daya beli masyarakat.

“Daya beli bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi atau GDP (gross domestic product). Jika bisa balik ke level di atas 5, pasar mobil bisa kembali bergairah,” ucap Amelia.

Seperti diketahui penjualan ritel mobil nasional berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tersungkur pada April yang hanya mencapai 25 ribu unit, atau nyaris jatuh nyaris 50 persen dibanding Maret 60.447 unit.

Penjualan mobil pada Maret juga sudah mengalami penyusutan dari rata-rata 70 ribu – 80 ribu unit per bulan dibandingkan 2019. Sedangkan wholesales pada April terjun sekitar 90 persen menjadi 8.000-an unit dibanding Maret 76.800 unit.

Kendati begitu, Amelia tetap optimistis penjualan mobil Indonesia berangsur pulih di kemudian hari. Amelia menegaskan mobil pribadi yang diprediksi akan diincar konsumen dengan harga di bawah Rp200 juta. Deretan mobil Daihatsu yang dipasarkan di bawah Rp200 juta antaranya Xenia, Calya, hingga Ayla. (ryh/mik)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here